Berita Nasional Terpercaya

Arifin Panigoro: Mengenang Sanering, Jatuh Bangkrut Namun Bangkit Kembali

0

JAKARTA, HarianBernas.com – Jika Anda adalah orang yang lahir di tahun 60?an pasti tahu istilah redenominasi alias pemotongan nilai mata uang yang diikuti turunnya nilai barang dan jasa. Walaupun nilai mata uang dipotong namun tidak dibarengi dengan penurunan harga barang.

Inilah yang menjadi momok para wirausahawan karena kemungkinan besar mereka dapat gulung tikar.

Dan Indonesia juga menjadi salah satu negara yang mengalami kejadian ini pada tahun 1965-an. Salah satu orang yang menderita karena sanering ini adalah keluarga Arifin Panigoro. Tapi, sekarang, siapa tak kenal tokoh yang sukses membawa Medco ke puncak kejayaannya.

Awalnya, keluarga Arifin Panigoro adalah kelurga yang menjalankan bisnis wirausaha secara turun temurun. Mulai kakeknya Halim yang membuka usaha batik dan ayahnya Jusuf Panigoro mengembangkan usaha dagang, seperti gula, kebutuhan dapur sehari-hari dan kopiah alias peci. Namun, bisnis ayah Arifin ikut terkena imbas sanering dan mengalami penurunan yang sangat drastis dan akhirnya bangkrut. Rumahnya pun terpaksa dijual untuk menutupi hutang-hutangnya.

Tidak mau terlalu lama terjebak dalam keterpurukan, ayah Arifin bangkit dan menjadi agen radio dan televisi Philips. Apalagi saat stasiun relay TVRI di Tangkuban Perahu sudah bekerja, televisinya makin laku keras. Namun, karena terlalu fokus dengan bisnis elektroniknya ini, ia jadi melupakan bisnis tekstil yang juga ia geluti. Akibatnya Jusuf tidak mengikuti perkembangan ketika pedagang lain mengganti dagangannya dari tekstil ke pakaian jadi.

Karena banyak pelanggan yang lebih tertarik dengan pakaian jadi daripada bahan tekstil, alhasil tokonya ditinggalkan pelanggannya. Kisah hidupnya inilah yang menjadikan Arifin sosok yang tegar dan memiliki daya juang yang tinggi dan fleksibel. Pendiri kelompok usaha Medco ini mempunyai kegiatan mengeksplorasi serta produksi minyak dan gas bumi.  Ia memulai bisnisnya dari bawah dalam hal mengolah emas hitam ini, sampai akhirnya Medco melakukan akuisisi serta berkerjasama dengan sejumlah perusahaan minyak kelas dunia.

Perusahaan kecil pertama milik Arifin bernama CV Corona Electric yang berdiri pada tahun 1972 di Bandung bergerak di bidang instalasi listrik. Perlahan-lahan, Arifin membangun Medco Energi menjadi kelompok bisnis migas berskala internasional. Namun sekarang, ia memiliki 14.000 pekerja di seluruh jaringan dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga beroperasi di luar negeri seperti Kamboja, Yaman, Oman, Libya dan Amerika Serikat. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.