Berita Nasional Terpercaya

Rustantiningsih, Guru Berprestasi Tingkat Nasional Yang Mengajak Murid-muridnya “DUGEM”

0

Bingung menghadapi anan-anak yang sulit menyerap pelajaran? Gampang, ajak aja dugem, pasti siswanya akan lebih cerdas!

Kok bisa? Bukannya di mana-mana dugem itu merusak moral ya?

Mungkin itu yang anda pikirkan setelah melihat judul di atas. Tetapi anda tidak salah baca kok. Metode tersebut sudah diakui keampuhannya oleh negara kita. Bahkan, pelopornya mendapatkan penghargaan dari pemerintah sebagai guru berprestasi tingkat nasional tahun 2009.

Mengajar merupakan pekerjaan yang setiap hari dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Banyak guru yang saat mengajar hanya mengandalkan buku pelajaran, para guru hanya menjelaskan materi yang ada di buku, yang mengakibatkan banyak siswa pada akhirnya bosan mengikuti pelajaran. Ironisnya, hal tersebut telah dilakukan terus-menerus selama bertahun-tahun, yang mengakibatkan kualitas pendidikan di Indonesia mengalami kondisi stagnan.

Melihat kondisi tersebut, ada seorang guru yang sangat kreatif. Ia menciptakan metode belajar terpadu, sehingga para siswa tidak cepat bosan dalam mengikuti pelajaran. Metode kreatif tersebut dikenal sebagai ?Dugem? yang berarti Dunia Gembira. Metode ini mendasarkan pada kenyamanan belajar siswa. Dengan diterapkannya metode ini, diharapkan para murid dapat lebih nyaman dalam mengikuti pelajaran.

Pencetus metode ini adalah Ibu Rustantiningsih, atau biasa dipanggil Ibu Tanti, guru Sekolah Dasar Negeri Anjasmoro Semarang. Ide pembuatan metode ini ditemukan ketika Bu Tanti sedang menyetrika pakaian sambil bersenandung. ?Mengapa tak kulagukan saja materinya?? kata Bu Tanti. Tak mau membuang ide brilian tersebut, Bu Tanti bergegas meninggalkan setrikaannya, kemudian mengambil kertas dan pena untuk mulai mengarang lagu untuk membawakan materi pelajaran.

Setelah lama berfikir, dipilihlah lagu Anak Kambing Saya oleh Bu Tanti, kemudian diubah liriknya dengan materi pelajaran di sekolah. Sebagai bahan uji coba, syair lagu tersebut diubah dengan materi pelajaran IPS, seperti apa beda tanjung dengan teluk. Sesampainya di sekolah, Bu Tanti langsung mempraktekkan temuan barunya tersebut. Dan ternyata, hasilnya tidak mengecewakan. Hanya mengulang tiga kali saja, murid-muridnya langsung paham dan hafal di luar kepala. Karena hasil yang diperoleh cukup memuaskan, penciptaan kreasi lagu pelajaran pun terus ditambah, dan hingga saat ini, telah terkumpul 50 lagu yang syairnya berisi ringkasan materi pelajaran.

Berhasil dengan temuan pertama, Bu Tanti kembali menciptakan metode baru. Metode pembelajaran terbarunya adalah ?Mega Star?. Dalam metode tersebut, para siswa dibagi menjadi enam kelompok, dan setiap kelompok diberi nama sesuai dengan nama pelajaran. Ada kelompok selat, teluk, danau, gunung, pulau, dan tanjung. Para siswa diberi selembar kertas kosong, kemudian guntingan kertas diberi nama-nama serta foto sesuai dengan pelajaran. Setelah itu, karya mereka ditempelkan di papan tulis. Sebelum menempelkannya, Bu Tanti memberikan penilaian dengan lebih dulu meminta pendapat kepada para siswanya. 

Atas penemuan metode pembelajaran yang didedikasikan untuk dunia pendidikan tersebut, pada bulan September tahun 2009 lalu Ibu Rustantiningsih dinobatkan sebagai guru berprestasi tingkat nasional tahun 2009 untuk kategori guru SD.

Kreatif ya? Dugem yukk..

Leave A Reply

Your email address will not be published.