Berita Nasional Terpercaya

Biasakan Tega Agar Karyawan Lama Tidak Kebal Punishment

0

HarianBernas.com – Ibu M meradang, beliau sedikit melipat wajahnya sore itu, ketika mendapati salah satu karyawannya baru muncul setelah satu setengah bulan menghilang tanpa kabar, tentunya insiden “melipat wajah” karena kekesalannya yang ditinggal karyawan tanpa kabar namun tiba-tiba karyawan tersebut muncul kembali.

Rupanya, tidak sekali dua kali terjadi pada karyawan yang sebut saja J, hal ini sudah berulang kali terjadi dan J bisa kapan saja muncul kembali ke usaha Ibu M yang bergerak di bidang kuliner, tentunya tanpa menunjukkan rasa bersalah kepada Ibu M.

Menghilang memang tidak sama seperti jurus sulap, hanya pulang ke kampung halamannya dengan alasan ingin istirahat. Meski meradang, Ibu M tetap bertahan untuk memperkerjakan karyawannya tersebut, alasannya adalah karena orang lama. Kutipan ini adalah kisah sederhana namun diyakini banyak dialami oleh bisnis berskala kecil, bukan saja karena masalah “rasa tidak enak” juga karena secara rasional sulit bagi bisnis berskala kecil untuk bisa memperkerjakan orang yang masih mau dibayar di bawah standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Kemudian, apakah karena “orang lama” kemudian kebal dari punishment organisasi?

Pertanyaan di atas, penulis yakin akan dijawab oleh kita semua dengan jawaban “Tidak”. Tapi kemudian, ketika dilanjutkan pada pertanyaan, apakah yakin bisa memberi punishment? Penulis yakin kita tidak akan serta merta menjawab dengan kata “Ya” namun akan sedikit merenung dan mungkin ada sedikit gumaman.

Hal ini terjadi secara alamiah, bahwa kita akan dengan sangat responsif pada sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan nilai yang kita anut, namun pada tahapan yang mengarah pada pengambilan keputusan tentu tidak semudah merespon seperti di awal. Namun, kita tidak perlu mendebatkan hal ini, dan ada baiknya kembali kepada pertanyaan ?apakah karena ?orang lama? kemudian kebal dari punishment organisasi?? Bagi penulis, jawaban ini harus di jawab dengan kata TIDAK.

Tidak, karena hal ini akan tanpa disadari jika dibiarkan maka akan menyebabkan lahirnya masalah baru di tubuh organisasi bisnis. Apa saja? Paling sederhana adalah timbulnya peniruan dari karyawan lainnya di dalam organisasi bisnis. Pada saat kesalahan yang ada dibiarkan, secara alamiah karyawan lainnya akan berpikir bahwa ?kesalahan? adalah hal yang lumrah, diterima dan dimaklumi.

Kemudian bagaimana baiknya? Yang ideal adalah membuat sistem di awal, yang ditetapkan secara kekeluargaan, mengingat bahwa bisnis berskala kecil memiliki kompleksitas dalam hal mencari tenaga kerja. Tentunya, menerapkan sistem di dalam sebuah bisnis yang berskala kecil tidak mudah, perlu penyesuaian terutama dikaitkan dengan budaya yang berlaku di dalam organisasi bisnis.

Sebagai saran, sistem yang ditetapkan bisa secara kekeluargaan, dan bentuk salah satunya dengan cara menetapkan potong gaji yang tidak merugikan namun akan cukup memberi ?pelajaran?. Sistem ini dibuat merata dan tidak berat sebelah, berlaku untuk karyawan yang lama maupun karyawan yang baru.

Jika sudah pada sampai kata tidak berat sebelah, penulis yakin kita semua akan merasa ?tidak tega? dan mengenang ?jasa-jasa? karyawan lama yang bisa dibilang ?loyal? bersama dengan kita. Namun demikian, penulis mendorong agar sesekali ?rasa tega? perlu, dalam tanda kutip karena untuk kebaikan bersama, tidak hanya untuk organisasi namun juga untuk seluruh orang yang ada dan terlibat di dalam organisasi bisnis kecil. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.