Berita Nasional Terpercaya

Harapan Revolusi Mental Bersama HARMONAS

0

HarianBernas.com – Dalam sepak terjang Indonesia negeri yang kita cintai dalam menginjak usia ke-71 di tahun 2016 ini dan di bawah komando kepemimpinan yang sudah estafet hingga Presiden ke tujuh, tampaknya problem keterlambatan pembangunan negeri ini baik infrastruktur dan sumber daya manusia rupanya diakibatkan suatu hal yang sangat mendasar yaitu “MENTAL”. 

Dengan dasar itulah Presiden ke tujuh kita Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan program Revolusi Mental, yaitu sebuah momentum dan gerakan yang perlu bersama-sama kita dukung dan tindaklanjuti sesegera mungkin.

Atas spirit di atas maka tidaklah berlebihan bila AMA Indonesia mendeklarasikan HARMONAS (HARi MOtivasi NASional) yang dicanangkan sebentar lagi yaitu pada tanggal 12 Agustus 2016.

Untuk melengkapi argumentasi Revolusi Mental itu benar atau tidak seperti uraian di atas, mari kita simak fenomena yang terjadi baru-baru ini dengan begitu mirisnya. Kerusakan sikap mental para penghuni republik ini yang sampai tidak habis pikir kenapa mereka dalam mengais rupiah hingga melakukan hal-hal yang sangat jauh dari kepatutan, apakah fenomena tersebut?

Republik Indonesia tercinta dengan segudang “Prestasi semangat membangun dan sudah memberikan semangat yang Cemerlang” serta mencengangkan dunia, di saat itulah fenomena baru terkuak yang sudah terjadi menahun yaitu, saat rahim sang ibu melahirkan kehidupan bayi-bayi yang molek dan tak berdosa sudah  ditawarkan “Vaksin Palsu” yang menggemparkan. Sehingga betapa kalang-kabut dan repotnya para penyelenggara negara mulai dari menteri, suku dinas, IDI, kepolisian, dan lain-lain. Dengan fenomena bayi baru lahir tersebut, tidak tahu apa efeknya kelak terhadap bayi-bayi tak berdosa tersebut? Oh, malangnya generasi penerus bangsa.

Ketika generasi yang berbeda, para rakyat Indonesia menginjak usia dewasa ditawarkan “Kartu BPJS Palsu”. Ketika sakit membutuhkan dukungan sosial agar  dapat diobati, dirawat, dan disembuhkan malah disuguhi kekagetan jilid dua. Saat sakit seharusnya mendapat bantuan pengobatan dan perawatan malah tambah lagi yaitu selain sakit raga tapi juga tambah sakit hati. Oh, seperti lagu Sakitnya Tuh di Sini.

Fenomena saat lahir disajikan vaksin palsu beranjak dewasa dan tua disodorkan kartu BPJS Palsu belumlah cukup. Masih ada fenomena ketika ajal sudah tiba yaitu harus tercengang dengan adanya “Makam Palsu”. Lengkaplah sudah dari lahir hingga maut menjemput pun disajikan dengan kepalsuan yang lengkap.

Jadi tidaklah mengada-ada bahwa AMA Indonesia ikut berperan dengan mendukung Revolusi Mental ini dalam bentuk kongkrit dan spirit membangun negeri tercinta agar Indonesia Semangat menjadi bagian dari sebuah slogan positif bagi rakyat Indonesia dan mendeklarasikannya pada Hari Motivasi Nasional (HARMONAS) pada 12 Agustus 2016 ini. Semoga Bapak Presiden kita Jokowi berkenan untuk mendukungnya dan hadir saat momentum bersejarah ini dan sekaligus mendeklarasikannya.

Tidak dapat dipungkiri perilaku keserakahan yang sudah masuk ke sukma terdalam dan berakibat menempuh jalan pintas yaitu korupsi.

Semoga di bawah kepemimpinan Presiden ke tujuh kita, Joko Widodo dan Gubernur yang berani mendobrak budaya korupsi, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan semakin banyak dan membudaya para pegawai negeri sipil dan rakyat yang insaf dan sadar atas kehilafannya untuk bersegera membersihkan diri mereka dari kebiasaan koruptif dalam menyambut Kemerdekaan RI ke 71 ini. Semoga….

Salam HARMONAS
*Indonesia Semangat*

Oleh: Mindiarto Djugorahardjo
National Executive Director – AMA Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.