Berita Nasional Terpercaya

Konsisten Mengajarkan Tanggungjawab

0

HarianBernas.com — Pengertian tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti.

Tetapi kalau kita amati lebih jauh, pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.

Dalam kebudayaan kita, umumnya “tanggung jawab” diartikan sebagai keharusan untuk “menanggung” dan “menjawab” dalam pengertian lain yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan (Sobur, 1987). Jadi, dapat disimpulkan bahwa makna dari istilah ?tanggung jawab? adalah ?siap menerima kewajiban atau tugas?.

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mendidik anak sejak usia dini agar menjadi anak yang bertanggung jawab (Sobur, 1987), yaitu sebagai berikut.

1. Memberi teladan yang baik

Dalam mengajarkan tanggung jawab kepada anak, akan lebih berhasil dengan memberikan suatu teladan yang baik. Cara ini mengajarkan kepada anak bukan saja apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, akan tetapi juga bagaimana orangtua melakukan tugas semacam itu.

2. Tetap dalam pendirian dan teguh dalam prinsip

Dalam hal melakukan pekerjaan, orang tua harus melihat apakah anak melakukannya dengan sege-nap hati dan tekun. Sangat penting bagi orang tua untuk memberikan suatu perhatian pada tugas yang tengah dilakukan oleh si anak. Janganlah sekali-kali kita menunjukkan secara langsung tentang kesalahan-kesalahan anak, tetapi nyatakanlah bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut.

Dengan demikian, orang tua tetap dalam pendirian, dan teguh dalam prinsip untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anaknya.

3. Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci

Orang tua dalam memberi perintah ataupun anjuran, hendaklah diucapkan atau disampaikan dengan cukup jelas dan terperinci agar anak mengerti dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.

4. Memberi ganjaran atas kesalahan

Orang tua hendaknya tetap memberi perhatian kepada setiap pekerjaan anak yang telah dilakukannya sesuai dengan kemampuannya. Tidak patut mencela pekerjaan anak yang tidak diselesaikannya. Kalau ternyata anak belum dapat menyelesaikan pekerjaannya saat itu, anjurkanlah untuk dapat melakukan atau melanjutkannya besok hari.

Dengan memberikan suatu pujian atau penghargaan, akan membuat anak tetap ber-keinginan menyelesaikan pekerjaan itu. Seringkali orangtua senang menjatuhkan suatu hukuman kepada anak yang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya. Andaikan memungkinkan lebih baik memberikan ganjaran atas kesalahan dan tidak semata-mata mempermasalahkannya.

5. Jangan terlalu banyak menuntut

Orang tua selayaknya tidak patut terlalu banyak menuntut dari anak, sehingga dengan sewenang-wenang memberi tanggung jawab yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Berikanlah tanggung jawab itu setahap demi setahap, agar si anak dapat menyanggupi dan menyenangi pekerjaan itu.

6. Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci

Orang tua dalam memberi perintah ataupun anjuran, hendaklah diucapkan atau disampaikan dengan cukup jelas dan terperinci agar anak mengerti dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.

Untuk menunjukkan eksistensi diri, maka seseorang harus berani mengambil tanggung jawab. Tanggung jawab yang dimaksudkan adalah berani mengambil tugas-tugas atau pekerjaan sekalipun pekerjaan tersebut cukup berat.

Sebagaian besar orang ketika diberikan sebuah tugas, mereka menghindar dengan berbagai alasan. Namun, alasan sesungguhnya adalah mereka tidak berani menanggung resiko (tidak berani mengambil tanggunggjawab). Jika hal ini terjadi, maka diri orang yang demikian akan sulit untuk berkembang. Keberanian mengambil tanggung jawab melatih diri untuk mengasah kemampuan diri.

Sesungguhnya semakin besar tanggung jawab yang diambil, maka tantangannya semakin besar pula. Semakin besar tantangan yang dihadapi, semakin dapat melatih mental diri untuk membentuk pribadi yang kuat dan tangguh. Ketika tanggungjawab yang diberikan atau yang diambil sendiri dapat dikerjakan dengan baik, maka akan mendapatkan kepuasan tersendiri.

Jika kepuasan diri dapat tercapai, maka akan tumbuh kepercayaan diri. Kepercayaan diri akan dapat memotivasi diri lagi untuk mengambil tanggung jawab-tanggung jawab yang lebih besar.

Hal ini akan terus dapat menempa diri. Semakin sering mengambil tanggungjawab, akan menjadikan terus semakin dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk itu, anda tidak perlu kawatir ketika diberikan tanggungjawab, bilamana perlu anda sendiri yang meminta tanggungjawab tersebut. dan yakinkan pada diri bahwa anda bisa.

I Gede Astawan @ Penulis Buku Jalan Spiritual Menuju Hidup Bahagia

Email: [email protected]

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.