Andrie Wongso: Gagal Jadi Aktor Kungfu, Pengusaha dan Motivator Sukses Ini Mengawali Bisnis dari Sepetak Kamar Kos
JAKARTA, HarianBernas.com – Kita mungkin pernah mendengar pernyataan ini ataupun kita sendiri yang mengucapkannya :
“Aduh…saya gak bisa ! “
“Saya malu… gak lulus sekolah…. asal dari desa. Saya pasrah aja, memang sudah nasib saya”.
Ungkapan-ungkapan itu secara tidak kita sadari ternyata menghambat langkah kita untuk maju dan menggapai mimpi. Kalau kamu pernah merasa seperti itu, ayo baca kisah inspiratif berikut ini.
Baca juga: Tertarik menjadi CEO atau Owner? Simak perbedaan keduanya
Di Malang, lebih dari 50 tahun lalu, lahir lah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Andrie Wongso. Dia terlahir dalam keluarga yang miskin. Pada tahun 1965 terjadi peristiwa politik sehingga Sekolah Mandarin tempat Andrie belajar ditutup. Pendidikan Andrie pun terhenti di kelas 6 SD dan dia tidak pernah menamatkan pendidikannya itu. Sejak itu, Andrie kecil harus ikut bekerja membantu orangtuanya berjualan kue koyah berkeliling toko-toko dan pasar.
Tahun 1976, Andrie merantau ke Jakarta. Pada usia 22 tahun, Andrie mulai bekerja, menjadi salesman hingga pelayan toko sudah pernah dilakoninya. Selain bekerja, Andrie aktif belajar bela diri aliran Hap Kun Do yang telah dia pelajari dari kecil sehingga pada tahun 1979 dia pun mulai mengajar beladiri tersebut.
Andrie yang bertubuh atletis dan ganteng menyimpan hasrat menjadi pemain film kung fu di Hongkong. Andrie mulai fokus berlatih dan menabung untuk bekal pergi ke Hongkong. Akhirnya pada Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie merasakan naik pesawat ke Taiwan mewujudkan mimpinya. Sayang, hasilnya tidak memuaskan. Andrie hanya bermain 3 judul film. Pada saat itu, mungkin orang berpikir Andrie gagal tetapi dia bersikukuh bahwa dirinya telah berhasil memacu diri mengubah sesuatu yang impossible menjadi possible. “Saya berhasil melalui dan mengalami proses menggapai impian” tegas Andrie.
Pada pertengahan tahun 1980an di sebuah rumah kos daerah Jakarta Barat, Andrie bersama istrinya Lenny Suharto merintis usaha kartu ucapan bermerk Harvest. Usaha tersebut berkembang pesat bahkan hinga ke mancanegara. Kini selain Harvest, Andrie menjadi dewan komisaris pada sebuah perusahaan hologram. Selain itu, Andrie mendirikan AW Motivation Training dan AW Publishing serta AW Success Shop.
Perjuangan Andrie sejak kecil hidup dalam kemiskinan dan pendidikan yang tidak lulus sekolah dasar akhirnya berbuah manis karena selalu berpikir positif, kerja keras, dan berjuang tanpa henti. Kesuksesan itu adalah hak semua orang, tidak memandang latar belakang pendidikan, etnis, dan kepercayaan melainkan semangat dan kerja keras yang menentukan kesuksesan kita.
So.. Jangan pernah takut untuk bermimpi. Jadikanlah kekurangan dan keterbatasan sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik, bukan malah menyalahkan keadaan. Kekurangan dan kelemahan haruslah kita kalahkan dengan kerja keras dan doa tidak henti.
Baca juga: Tujuan Karir Jangka Panjang yang Membuat Anda Dilirik Perusahaan