BPBD Sleman Pasang Early Warning System (EWS) di Kecamatan Prambanan
SLEMAN,HarianBernas.com– Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman memastikan Early Warning System (EWS) longsor berfungsi optimal. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi bencana tahunan di Kabupaten Sleman .
Demikian antara lain disampaikan, Kepala BPBD Sleman, Drs Julisetiono Dwi Wasito SH di Sleman, Jumat (20/11). Menurut Julisetiono, sebanyak 30 EWS longsor telah terpasang di wilayah Kecamatan Prambanan yang merupakan wilayah rawan tanah longsor.
Kendati demikian, Julisetiono tetap meminta warga untuk tidak tergantung pada alat peringatan dini itu. ?EWS hanya alat bantu untuk antisipasi korban. Warga diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaannya,? ungkapnya.
Menurutnya selama ini ada kejadian longsor berupa longosran batu di Prambanan yang tidak didahului dengan hujan. Hal itu dikarenakan batu-batu besar di bukit sudah tidak ada ikatan dan lapuknya pohon karena kering. Untuk itu, EWS dipasang di semua desa yang ada di Prambanan yaitu Desa Gayamharjo, Wukirharjo, Sambirejo, Bokoharjo, dan Madurejo. ?Titik longsor terbanyak di Wukirharjo. Lokasi evakuasi warga ke tempat yang aman sudah siap,? paparnya. Sementara Camat Prambanan, Abu Bakar menyampaikan ada 289 KK di Kecamatan Prambanan yang rawan longsor.
Titik rawan longsor itu ada di Pedukuhan Gayam, Watuadeg, Kalinongko Kidul, Lemahbang, Klumprit I dan II, Watukangsi , Gedang, Pereng, Sengir, Gamparan, Dayakan, Dawung, Sembir serta Nglengkong. Pedukuhan itu tersebar di Desa Gayamharjo, Wukirharjo dan Sambirejo. ?EWS sudah siap dan warga kami minta untuk selalu waspada. Mengingat hujan sudah mulai turun ,? katanya.