Berita Nasional Terpercaya

Sang Legenda Pantomim: Penderitaan dan Kegagalan Menghantarkan Pria ini Menang Atas Nasibnya

0

LONDON, HarianBernas.com – 

Dahulu ada seorang penyanyi wanita yang pada saat bernyanyi di panggung tiba-tiba kehilangan suaranya. Penonton yang hadir pun kemudian mengejeknya. Tiba-tiba seorang anak kecil naik ke panggung dan menyanyi sebisanya. Melihat ada anak kecil dengan usia kira-kira 5 tahun, dengan mimik muka lucu berjoget dipanggung, hadirin yang sebelumnya kecewa dengan penampilan penyanyi wanita tersebut akhirnya terhibur dan tertawa terbahak-bahak. Ternyata anak kecil tersebut adalah anak dari si penyanyi wanita. Anak tersebut telah menyelamatkan ibunya dari rasa malu. Siapa nama anak kecil itu? Dialah Charlie Chaplin.

Komedian asal Inggris ini dikenal lewat gerak pantomimnya yang sangat menghibur. Pria yang lahir di Inggris tepatnya di East Street, Walworth, London pada tanggal 16 April 1889 ini meraih karier gemilangnya setelah mengalami banyak kegagalan.

Siapakah Chaplin dahulu sebelum menjadi terkenal?

Orang tua Chaplin bercerai ketika ia masih kecil. Sehingga hanya ibunyalah yang menjadi tulang punggung keluarga dengan upah yang minim sebagai penyanyi pinggiran. Kehidupan mereka sungguh sulit. Akhirnya karena tak kuat menanggung beban hidup, sang ibu kemudian menjadi gila. Chaplin bersama kakaknya bahu membahu mencari uang sekedarnya guna membeli makanan. Chaplin bekerja di panti untuk anak miskin. Ia bahkan pernah menjadi anak jalanan.

Untuk melanjutkan hidupnya ia bekerja sebagai tukang mengantarkan belanjaan bagi seorang pemilik toko kelontong. Tak hanya itu, hidup sebagai penjual bunga, bekerja sebagai pembantu, menjual surat kabar bahkan, menjual barang bekaspun pernah ia jalani.

Waktu usianya 12 tahun, ia menawarkan dirinya di sebuah kantor keagenan aktor. Ia berhasil mendapatkan peran pertamanya di dunia akting meskipun karir aktingnya  tidak berjalan dengan mulus. Ketika ia berusia 17 tahun, ia pergi melakukan audisi untuk suatu peran komedi yang ditulisnya sendiri. Keyakinannya kuat bahwa karyanya akan diterima.

Namun tahukah kalian apa yang terjadi? Ia malah diteriaki penonton dan disuruh turun panggung, bahkan sebelum sesi sandiwaranya selesai. Ia merenungi kegagalannya dan mengoreksi penampilannya barusan. Ia sadar bahwa tema yang dibawakannya kurang orisinil sehingga terkesan tidak natural dan dibuat-buat.

Perjalanannya tidak cukup sampai disini, ia justru mencoba dan terus mencoba walaupun harus menuai kegagalan yang sama. Hingga akhirnya nasib baik menghampirinya, ia diundang untuk berperan dalam pementasan drama sandiwara The Football Match. Ia gugup namun meyakinkan dirinya bahwa ia bisa mempersembahkan yang terbaik. Ia bermain sangat sempurna.

Penonton pun tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan Chaplin. Pentasnya kali ini sukses besar seperti yang diinginkannya. Semua orang mengucapkan selamat padanya. Chaplin pergi bersama rombongannya ke Amerika. Ia kemudian bertemu dengan Mack Sennett dari Keystone Film Company. Chaplin dikontrak mahal untuk berperan dalam film komedi.

Jika biasanya ia tampil dalam pertunjukan sandiwara, disini ia akan tampil dalam film yang baginya adalah hal baru. Dari sinilah tawaran demi tawaran mulai membanjirinya. Dalam perjalanan karirnya, Chaplin membintangi 81 film dan hampir semua filmnya ditulis dan disutradarai olehnya sendiri.

Charlie Chaplin meninggal dunia pada tanggal 25 Desember tahun 1977 sebagai orang yang telah memenangi nasibnya. Dan namanya masih dikenang hingga sekarang sebagai tokoh pantomim dunia yang menginspirasi banyak tokoh pantomim lain.

Leave A Reply

Your email address will not be published.