INGGRIS, HarianBernas.com– “Jangan dekat-dekat anak itu…”
“Lihat saja penampilannya, sudah seperti gelandangan.. “
Pernahkah kamu dibully seseorang? Atau jangan-angan malah kamu yang sering membully temanmu?
Emang apa untungnya sih membully seseorang?
Dengan membully apa bisa membuat hidupmu menarik?
Kalau begitu kamu mesti membaca kisah inspiratif berikut ini, seorang yang dulunya selalu menjadi korban bully-an, mempunyai kehidupan yang sukses. Apa yang membuatnya dibully? Simak kisahnya.
Mungkin kisah hidupku tidak menarik. Aku berhenti sekolah pada usia 15 tahun, tapi kini aku berhasil mengantongi kekayaan sekitar USD 30 juta. Kamu ingin mengetahui kisahku? silakan baca saja sampai selesai.
Baca juga: Tertarik menjadi CEO atau Owner? Simak perbedaan keduanya
Aku merupakan korban bully di sekolah. Pemicu aksi bully ini adalah prestasi akademikku yang buruk. Demikianlah yang kutulis dalam buku yang berjudul, “Michelle Mone: My Fight to The Top”. Alhasil, aku meninggalkan sekolah pada usia 15 tahun tanpa gelar apapun.
Apa yang kulakukan selepas aku meninggalkan sekolah?
Aku menjadi model demi membantu orang tuaku secara finansial, setelah ayahku yang kini berada di kursi roda itu mengalami gangguan tulang belakang yang langka. Ia tidak mampu lagi bekerja.
Siapa yang mengira, baru dua tahun bekerja di dunia modelling, aku bertemu Michael, yang kini menjadi suamiku,. Kami menikah dan karirku di dunia modelling pun berakhir. Aku memilih berhenti menjadi model pada usia 18 tahun, setelah aku hamil anak pertama, yang ku beri nama Rebecca.
Ohh ya, aku seorang wanita yang bernama lengkap Michelle Gerobina Mone. Aku lahir pada 8 Oktober 1971 di Eadn End, Glasglow, Inggris. Setelah menikah, aku mengatakan pada suamiku bahwa sebenarnya aku tidak puas menjadi ibu rumah tangga. Aku ingin “membuat sesuatu” dalam hidupku.
Lalu apa yang ku lakukan?
Aku berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai marketing di perusahaan bir, Labatt, yang memiliki unit di Skotlandia pada saat itu. Dalam dua tahun, aku telah menjadi head sales and marketing di perusahaan tersebut. Tapi sungguh disayang, aku dipecat karena adanya konflik salah paham antara aku dengan managerku. Aku dipecat pada usia 24 tahun.
Meski saat itu, aku telah memiliki dua anak, Rebecca dan Declan, aku memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri dengan uang yang aku dapat dari pesangonku. Aku memberdayakan suamiku, dengan memintanya menjadi financial advisor. Pada tahun 1993, aku memutuskan untuk fokus pada bisnis bra, setelah sebelumnya aku merasa tidak nyaman saat mengenakan bra dalam sebuah acara pesta dansa.
Ketika berlibur di Florida, aku dan suamiku membaca tentang produk silikon terbaru yang dapat menjadi bahan baru untuk produk bra terbaruku, yang lebih fleksibel dan terlihat alami. Aku lalu membuat lisensi produk bra tersebut dan membawanya kembali ke Inggris. Setelah tiga tahun melakukan penelitian dan pengembangan produk, aku mempatenkan Ultimo Bra.
Pada tahun 2001, Pangeran Charles mengundangku untuk bergabung menjadi direktur dari Prince Scottosh Youth Business Trust. Pada November 2002, aku meraih gelar Doktor Honoris dari Paisley University. Aku tidak menyangka, namun inilah hasil kerja kerasku.
Pada Januari 2010, aku mendapat penghargaan OBE untuk kontribusi dalam dunia bisnis. Aku mengatakan nilai Ultimo sekarang ini mencapai 50 juta poundsterling. Dan kekayaannku saat ini mencapai 20 juta pounsterling atau USD 30 juta.
Aku dulunya hidup miskin dan selalu mejadi korban bully, tetapi berkat kerja kerasku, kini aku bisa sukses meraih impianku. Aku berharap kepadamu agar setelah membaca tulisan ini, kamu bisa sukses juga. (Berbagai sumber)
Baca juga: Tujuan Karir Jangka Panjang yang Membuat Anda Dilirik Perusahaan