Berita Nasional Terpercaya

Seperti Manusia Goa, Sepasang Suami-Istri Ini Hidup Tanpa Teknologi

CINA, HarianBernas.com— Di zaman modern ini, teknologi berkembang sangat pesat. Berkat zaman yang serba modern ini pula semuanya menjadi terasa mudah. Bahkan mungkin kita tidak bisa hidup tanpa hal-hal yang telah ada saat ini, seperti misalkan smartphone, motor, mobil, internet dan, lain sebagainya. 

Berbeda dengan keluarga yang satu ini. Keluarga ini hidup jauh dari pengaruh modernitas. Mereka terpisah dari hiruk pikuk kemegahan dunia luar. Bahkan mereka pun memenuhi segala kebutuhannya seorang diri. 

Pria yang kini  berumur 66 tahun dan istrinya yang berumur  58 tahun ini tinggal berdua dan mengandalkan satu sama lainnya. Pria yang bernama Li Weicheng bersama istrinya menjadi terkenal sejak foto mereka berdua diabadikan dan disebarluaskan di Tencent News. Pasangan suami istri ini pun ramai dibicarakan sebab mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan gaya hidup sebagian besar orang. Bagaimana kisahnya? 

Li yang ketika itu sedang diwawancarai oleh seorang jurnalis mengungkapkan bahwa ia dan istrinya memperoleh air dari pancuran dekat rumahnya sendiri. Tak hanya itu, pasangan suami – istri ini pun menanam padi dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Li bersama istrinya juga berternak ayam, lebah, dan mengumpulkan sayuran yang terdapat di sekitar rumahnya sendiri. Segala kebutuhan mereka cukupi dengan mandiri. Selama menjalankan pekerjaan harian, Li tak dapat terlepas dari radio kecil yang selalu ia bawa kemanapun.

Ketika saat itu penduduk desa mengajak mereka untuk pindah ke tempat lain, Li menolaknya dan berkata bahwa ia tidak pandai dalam bersosialisai dengan orang-orang yang ada di luar sana ataupun dalam menjalankan bisnis. Walaupun hidupnya di sana sangat sulit, tetapi Li mengaku bahwa dirinya merasa sangat bahagia.
Ketika  ingin pergi ke dunia luar, mereka harus melewati jalan yang tidak gampang.

Mengapa demikian? pasalnya Li Weicheng menikahi istrinya yang ketika itu menyandang status janda. Wanita yang kini menjadi istrinya tersebut kini menderita demensia. Putrinya sesekali datang mengunjungi mereka bersama dengan anak laki-lakinya. 

Tidak hanya itu,

Akses Li untuk pergi ke dunia luar tidaklah gampang. Ia harus melewati sebuah goa yang dibuat oleh para penduduk desa sekitar 50 tahun lalu. Dengan melewati goa tersebutlah, Li dan istrinya dapat keluar dari daerah tempat tinggalnya. “Ketika musim panas, air di goa terkadang dapat mencapai setinggi paha. Kami harus membawa obor ketika melewatinya. Sedangkan di musim dingin, ketika banjir datang kami harus memutari gunung untuk bisa keluar”, ungkap Li.

Beberapa tempat di desa Zhuangzi memang telah dikembangkan beberapa tahun terakhir ini. Li dan istrinya sendiri telah mendapat subsidi dari pemerintah. Sedangkan separuh dari uang tabungan dan subsidinya tersebut ia habiskan sebagai biaya pembangunan bungalow yang memiliki luas sekitar 50 meter persegi di luar desa terpencil yang mereka tinggali tersebut. Penduduk desa lainnya telah pindah dari desa ini semenjak beberapa tahun terakhir, namun hanya Li dan istrinyalah yang tetap memutuskan untuk diam dan menetap di desa tersebut.

Bisakah anda hidup seperti Li?

Leave A Reply

Your email address will not be published.