JOGJA, HarianBernas.com — Fajarruddin Achmad Muharom adalah satu dari sekian pengusaha muda yang berhasil mengembangkan bisinisnya di era globalisasi ini. Lahir dari keluarga sederhana dan anak pertama dari tiga bersaudara, Fajar begitu sapaan yang diberikan, mampu memberikan contoh kepada adik-adiknya dan kini berhasil menghasilkan produk usahanya sendiri.
The Keraton Care yang merupakan brand untuk produk personal home spa, seperti lulur badan, masker wajahtradisional dan ratus rebus sudah berhasil ia pasarkan di Yogyakarta. Pria asal Yogyakarta ini juga mempunyai usaha markom dengan brand J&R Marcomm.
Semasa kuliah Fajar aktif dalam organisasi Hima Jurusan dan Mapala Fakultas. Aktif dalam komunitas, sekarang ia juga tergabung dalam Komunitas Organik Indonesia dan Komunitas Kamis Menulis. Ketertarikannya bergabung di Komunitas Organik Indonesia untuk menambah teman dan jaringan. Dan Fajar baru saja bergabung dalam Komunitas Kamis Menulis yang diadakan oleh HarianBernas.com setiap Hari Kamis.
Baca juga: Tertarik menjadi CEO atau Owner? Simak perbedaan keduanya
Fajar termotivasi supaya nantinya ia bisa membuat buku. Keinginan membahagiakan kedua orangtua dan bermanfaat bagi orang lain yang mendorong Fajar berusaha untuk terus sukses. Bercermin kesuksesan dari tokoh idola Steve Jobs, Fajar selalu berfikir kreatif pada The Keraton Care dan melihat ke depan, serta mencari solusi terhadap segala permasalahan produknya. Tidak hanya belajar dari kegagalan yang terjadi di lapangan, ia pun belajar dari beberapa reverensi buku-buku manajemen & bisnis; blue ocean strategy, outliers, dan startuppedia.
The Keraton Care berdiri sejak tahun 2014 dan Fajar berharap The Keraton Care bisa menasional dan exit IPO.
Keberhasilannya hingga bisa menciptakan produk sendiri adalah berkat bergabung di Junior Chamber International (JCI). Junior Chamber International (JCI) adalah satu-satunya organisasi kepemudaan dunia yang nonpolitis dan nonsektarian. Anggotanya berusia antara 18 hingga 40 tahun yang berasal dari berbagai negara di dunia. Tujuan organisasi ini adalah membuat perubahan positif di dunia. JCI memiliki organisasi federasi yang aktif di lebih dari 6000 chapter yang berlokasi di lebih dari 100 negara dan wilayah.
Baca juga: Jurusan IT: Pengertian, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja Terbaru
JCI merupakan lembaga non-pemerintah (nongovernmental organization) yang berpartisipasi aktif dalam sistem PBB dan termasuk dalam agensi UN seperti UNICEF dan UNCTAD. JCI bekerjasama dengan International Chamber of Commerce (ICC), International Association of Students in Economics and Management (AIESEC), The Pan-American Health Organization (PAHO), The World Health Organization (WHO), The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), dan The Inter-American Foundation (IAF).
Organisasi ini didirikan oleh Henry Giessenbier, Jr pada tanggal 11 Desember 1944 di Mexico City, ketika perwakilan 8 negara bertemu untuk menciptakan organisasi yang memberi perhatian pada urusan global. Dari 8 negara ini, JCI tumbuh ke setiap benua melibatkan lebih dari 100 negara. Sejak didirikan pada tahun 1944 sampai tahun 1969, JCI berkantor pusat di Coral Gables, Florida, U.S.A. Lalu pada tahun 2001, kantor pusat JCI dipindahkan ke St. Louis, Missouri, U.S.A, dimana organisasi lokal pertama didirikan disana pada tahun 1918. Kantor pusat ini memiliki 20 staf yang bekerja full time untuk melayani anggota-anggota JCI. Dengan slogan “Be Better“, JCI fokus pada Individual, Community, International, dan Business.
Baca juga: Inilah 10 Prospek Kerja Lulusan Akuntansi di Berbagai Profesi
Bergabung di JCI Yogyakarta pada tahun 2011-2012. Fajar bercerita kepada Bernas, awal mula bergabung hanya diajak teman yang merupakan kakak tingkat sekolah dan senior di bidang bisnis. Prestasi Fajar di JCIcukup membanggakan, ia menjadi Project director Nothing but Nets, Vice President Community 2012, Executive Vice President Individual-2014, Local President 2015. Di Jogja sendiri, jumlah anggota JCI 20-40 anak. Menurut Fajar,alasan yang mendasari bergabung dengan JCI, karena jaringan dan sistim organisasinya yang kuat dan internasional, serta membernya pengusaha dan profesional muda.
Bagi Fajar JCI sebagai organisasi yang pernah digeluti sangat baik dari sisi jaringan, akses dan rules secara internasional. Selain itu, memberikan dampak yang signifikan untuk pribadi dan bisnis dengan training-training di dalamnya dan kegiatan-kegiatan internasional seperti Asia Pasific Conference (ASPAC) yang membuka wawasan.
Fajar berharap JCI dan membernya bisa tetap menjadi organisasi pengusaha dan profesional sesuai dengan kredonya. Dan bisa mencetak kader yang tidak hanya merupakan pemimpin yang hebat dan berwawasan international, tetapi juga berkarakter dan memiliki nilai luhur dan pribadi yang unggul. Peduli dengan sekitarnya, bangsa Indonesia.
Menurutnya, berkat JCI ia bisa membuat perubahan dalam bisnis di Indonesia meskipun belum signifikan. Namun, cukup dalam memberikan lapangan pekerjaan dan wawasan terhadap karyawannya. Selain itu, menurutnya untuk berpikir tidak hanya sebagai pekerja, tetapi dapat menaikkan kapasitas dirinya untuk hidup dan berkarya lebih baik. Berusaha untuk selalu kreatif, inovatif, dan visioner.
Baca juga: Tujuan Karir Jangka Panjang yang Membuat Anda Dilirik Perusahaan
Biodata
Nama: Fajarruddin Achmad Muharom
Tempat, Tanggal Lahir: Yogyakarta, 7 September 1986
Hobi: Futsal, Basket & Hiking
Usaha: The Keraton Care