Denpasar, HarianBernas.com – Bertemakan REBORN, Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel Gianyar, menyuguhkan empat film peraih penghargaan internasional.
“Film yang diputar selama dua hari (18-19 Desember) ini, berhasil menyita perhatian anak-anak muda, seniman, serta budayawan,” kata staf BBB, Putu Aryastawa di Denpasar (Minggu).
Alliance Francaise Bali dan Goethe Institut Indonesien ikut ambil bagian dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Secara lebih luas, reborn dapat diartikan sebagai lahirnya kesadaran baru, penemuan jati diri, kemampuan untuk bertransformasi dari masa lalu, atau mengedepankan kemampuan kreatif seseorang, keluarga, maupun sekelompok masyarakat.
Baca juga: Rumah Joglo, Rumah Adat Jawa yang Memiliki Banyak Keunikan
Salah satu film yang diputar, berjudul Alphabet. Alphabet merupakan salah satu contoh film dokumenter yang mengajak penonton untuk kembali memikirkan adanya kemungkinan bahwa sistem pendidikan saat ini justru menurunkan kapasitas anak-anak untuk berimajinasi, berkreativitas, dan berpikir independen. Film tersebut menyajikan bagaimana upaya sang sutradara, Erwin Wagenhofer dalam menganalisis sistem pendidikan modern saat ini.
Le Grand Voyage yang disutradarai oleh Ismae Ferroukhi, menceritakan tentang pencarian jati diri seorang anak muda. Dalam film tersebut, menceritakan tentang perjalanan ziarah ayah dan anak yang telah meraih berbagai penghargaan dalam ajang internasional. Begitu pula dengan fim yang disutradarai oleh Anna Thommen yang berjudul Neuland. Dalam film tersebut diceritakan sekelompok imigran muda yang menjalani masa belajar dan bekerja di salah satu negara maju yang terdapat di Eropa. “Mereka kemudian dihadapkan pada pertanyaan perihal kenyataan pelik: akankah tersedia tempat bagi mereka di negara-barunya itu,” ujar Putu Aryastawa.
Baca juga: Mengenal Keunikan Rumah Adat Jambi yang Memiliki Ukiran Eksotik