KENYA, HarianBernas.com – Sekelompok ekstrimis Islam menyergap sebuah bus di Mandera pada Selasa (22/12), Kenya. Setelah meminta para penumpang meninggalkan bus, mereka meminta para penumpang mengelompokkan diri dalam kelompok muslim dan non-muslim. Alih-alih memisahkan diri, para penumpang muslim justru menolak tuntutan mereka dan menantang para penyergap untuk membunuh mereka semua.
“Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka,” kata Gubernur Mandera Ali Roba kepada situs berita Anadolu. “Ini memaksa para milisi terburu-buru pergi karena takut pembalasan oleh penduduk dari kampung-kampung terdekat.”
Meski hingga berita ini diturunkan belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas penyergapan yang menelan tiga orang korban ini, namun beberapa pihak menduga bahwa ekstrimis ini berasal dari kelompok al-Shabaab.
Kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda ini sendiri telah melakukan berbagai serangan di Kenya awal tahun ini dan menewaskan 148 orang dalam serangan tersebut. Para milisi mengasingkan umat Kristen dan membebaskan banyak warga muslim.
Serangan dari kelompok ekstrimis tersebut mulai sering terjadi setelah pada tahun 2011 pemerintah Kenya turut mengirimkan pasukan ke Somalia untuk memerangi kelompok Al Qaeda.