JOGJA,HarianBernas.com–Tiga gunungan garebek maulid di halaman Masjid Kauman, Kota Yogyakarta, Kamis (24/12), diperebutkan oleh puluhan ribu warga dari berbagai daerah dan wisatawan mancanegara. Dalam upacara garebek mulud sekaten Tahun 1949 Jimawal atau 1437 Hijriah itu, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengeluarkan tujuh gunungan, yakni gunung lanang tiga buah, satu dibawa ke Puro Pakuaman dan satu dibawa ke Kepatihan. Sementara gunung wadon satu buah, gunung gepak satu buah, gunung dharat satu buah dan gunung pawuhan satu buah.
Dari hasil pemantauan HarianBernas.com di lokasi, gunungan garebek mulud yang diarak di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tiba di Masjid Kauman sekitar 10.05 WIB. Gunungan tersebut kemudian didoakan oleh Imam Masjid Kauman. Sayanganya, sebelum selesai didoakan, warga sudah berebut gunungan tersebut. Sehingga ada tiga warga yang pingsan saat berebut gunungan dan mereka kemudian dirawat di Posko PMI dekat masjid.
Mujirah, warga asal Magelang, Jawa Tengah, yang ikut dalam perebutan gunungan itu mengaku datang ke Jogja untuk melihat upacara garebek mulud dan merebut gunungan supaya dapat berkah. Ia mengaku menunggu di depan Masjid Kauman sejak pagi pukul 08.00 WIB agar bisa masuk ke halaman masjid. Namun, ternyata ia kecele karena sudah banyak warga yang sudah menunggu di tempat itu. Meski demikian, ia mengaku bersyukur karena masih sempat mendapat makanan dari gunungan. Meski untuk mendapat makanan itu ia harus berdesak-desakan bahkan kakiknya terinjak-injak oleh pengunjung lainnya.
Personel Pareanom Tari Nanox mengaku menerjunkan 75 personel untuk memantau pelaksanaan garebek mulud sekaten. Dikatakan, sejauh ini tidak ada kejadian yang serius. Prosesi garebek mulud berjalan lancar, meski warga berdesak-desakan.