Memanfaatkan Momen Malam Tahun Baru, Pedagang Musiman Bermunculan di Sulawesi
MAKASSAR,HarianBernas.com–Menjelang malam pergantian tahun, pedagang musiman bermunculan di Makassar. Mereka menjual aneka kebutuhan masyarakat pada malam pergantian tahun, mulai dari jagung, ubi kayu, sukun dan terompet hingga hewan kerbau di pasar-pasar tradisional setempat.
Salah seorang pedagang musiman Daen Saidi di Makassar, Kamis (31/12), ia selalu menjual kebutuhan malam pergantian tahun seperti jagung dan ubi kayu, karena biasanya banyak dibeli. Harga jagung pulut atau jagung kuning biasanya dijual dua kali lipat dari harga biasanya yakni Rp 35 ribu seikat.
Dikatakan, kenaikan harga terjadi bukan semata-mata dilakukan oleh pedagang musiman, tetapi karena petani juga menjual produknya jauh lebih mahal. “Kami hanya menyesuaikan saja, karena modalnya juga beda dari biasanya,” kata Daeng Said.
Hal yang sama disampaikan Syamsiah, penjual terompet di Jalan Masjid Raya, Makassar. Dikatakan, terompet yang dijual dengan harga rata-rata Rp 15 ribu hingga Rp 35 ribu untuk ukuran yang besar dan megah. Mereka mengambil barang dari pembuat atau produsennya.” Kalau tahun lalu cukup bermodalkan Rp 350 ribu untuk berjualan terompet, namun kini kami harus menyiapkan modal sampai Rp 500 ribu untuk membeli terompet dari pembuatnya,” kata Syamsiah.
Dengan modal sebesar itu, ia berharap terompet yang dijual bisa laku dan keuntungan bisa dua kali lipat.