Berita Nasional Terpercaya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Siap Sambut Olimpiade Sains Internasional 2016

0

HarianBernas.com ? Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) khasiat untuk mengadakan kembali International Junior Science Olympiad (IJSO) 2016.  Ajang kompetisi sains tingkat internasional ini merupakan kompetisi tahunan bidang ilmu pengetahuan alam yang sudah diadakan sejak tahun 2004.

Sedangkan di tahun ini yang menjadi pelaksanaannya yang ke 13 akan dilakukan pada tanggal 2 sampai 11 Desember 2016 di provinsi Bali.

Seharusnya pada tahun ini yang menjadi tuan rumah IJSO 2016 adalah negara Kamboja, Indonesia lewat Kemdikbud menyebabkan jika siap menjadi tuan rumah IJSO ke-13. Ajang IJSO fungsi anggap sebuah acara yang sangat penting dilakukan dalam rangka mempromosikan lihat atau kegemaran terhadap sayang kepada para peserta, terlebih lagi siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama).

IJSO mempertandingkan beberapa mata pelajaran di bidang sains seperti Biologi, Fisika dan Kimia yang diikuti oleh siswa yang berusia 15 tahun ke bawah atau jenjang SMP. Adzan ini kali pertama dilakukan di Jakarta dan langsung mendapatkan pengakuan dari banyak negara lain secara jelas dan signifikan di bidang ilmu pengetahuan alam untuk generasi muda dan dalam semua aspek kehidupan.

IJSO sendiri terdiri dari 3 jenis tes yakni pilihan ganda, teori dan tes praktik. Tahun 2016 ini, olimpiade sains internasional tersebut diikuti oleh 58 negara dengan jumlah peserta yang terdiri atas 276 siswa, 123 pendamping, 8 visitors, 25 observers serta 5 Executive members. Keseluruhan peserta berjumlah 437 orang.

Indonesia mengirimkan 12 siswa dan 6 pendaki sebagai delegasinya. Siswa yang mengikuti Olimpiade ini adalah Aditya David Wirawan, Albert sutiono, Nixon Wijaya, Wiston Cahya, Arkananta Rasendriya, dan Raymond Valentino yang tergabung dalam tim pertama. Sedangkan tim kedua ialah Tanya Nuhaisi Wulandari, Tomotius Jasson, Epafroditus Kristiadi Susetyo, Hanif Ahmad Jauhari, Gede Aryana Saputra dan Joan Nadia.

Para pendamping dari peserta Indonesia terdiri atas Dr Agustino Zulys, Dr Budhy Kurniawan, Dr Ahmaf Ridwan, Dr Yasman, Prof Dr Triyanta dan Untuk Triadhi MSi.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad menyebutkan jika olimpiade sains Internasional merupakan ajang mempromosikan minat tentang ilmu pengetahuan kepada siswa. Selain itu ajang ini pun dapat mempromosikan perdamaian serta kesepahaman secara global.

?Hal tersebut telah ditunjukkan jika dalam pelaksanaan tak boleh ada negara yang dilewatinya dikeluarkan dari keikutsertaannya dengan alasan latar belakang politik, ketidakadaan hubungan diplomatik, kurangnya penghargaan dari negara penyelenggara IJSO, adanya pemberlakuan Mbargo dan berbagai alasan lainnya.? Ucap Dirjen Dikdasmen tersebut.

Pada kesempatan yang lain, Paresh J Koshi yang merupakan IJSO menyebutkan Jika pemerintah Indonesia sudah berjasa atas semua niat baik serta pertolongan untuk dapat mengambil alih serta menyelamatkan nasib pengadaan IJSO ke-13.

Sedangkan IJSO ke-12 dilakukan di Korea Selatan dan seharusnya Kamboja menjadi tuan rumah pengadaan IJSO ke-13. Tetapi karena Kamboja menyatakan tidak sanggup untuk menjadi tuan rumah pengadaan IJSO tahun ini.

Karena ketidakpastian yang diberikan oleh negara Kamboja lantas presiden IJSO mengatakan kepada pemerintah Indonesia melalui Kemdikbud apakah bersedia menjadi tuan rumah? Ternyata pemerintah Indonesia menyambutnya dengan sangat baik.

Kemudian Dirjen dikdasmen berharap kepada seluruh masyarakat dan para pecinta pendidikan untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan IJSO tahun ini. Karena dengan semangat untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia, marilah kita bersama-sama untuk dapat unsupport suksesnya pengadaan IJSO  yang diadakan di Indonesia.? Tutup Dirjen Dikdasmen. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.