Berita Nasional Terpercaya

Game of Thrones Season Terbaru Telah Dibajak 1 Miliar Kali

0

Bernas.id ?  Sudah bukan rahasia lagi kalau Game of Thrones adalah serial TV yang paling populer yang juga paling banyak dibajak saat ini.

Namun yang mengejutkan, jumlah pembajakan serial kolosal yang tayang di HBO itu ternyata sangat banyak. Tercatat, season ke-7 Game of Thrones (total 7 episode secara keseluruhan) telah dibajak 1 miliar kali!

Jumlah itu dilaporkan dalam sebuah data yang dirilis lembaga analisis pembajakan MUSO. Ubergizmo, Selasa (12/9/2017) menyebut, setiap episode dari Game of Thrones diperkirakan telah dibajak sebanyak 142 juta kali.

Sementara episode terakhir sendiri telah dibajak sebanyak 120 juta kali. Pembajakan berlangsung dari sejumlah situs ilegal dan diunggah lagi ke beberapa situs video streaming gelap.

Apabila dipecah, sebanyak 84,7 persen pembajakan berlangsung dari situs streaming ilegal serta pengunduhan langsung, dan 9,1 persennya berasal dari Torrent.

Baca juga Inilah Sinematografi Terbaik “Game Of Thrones”

Episode pertama season ke-7 Game of Thrones yang meluncur pada Juli 2017, juga dibajak sebanyak 90 juta kali. Saat itu, tercatat pembajakan paling banyak berasal dari Amerika Serikat (AS) dengan jumlah 15,1 juta, disusul Inggris dengan 6,2 juta, Jerman dengan 4,9 juta, dan India 4,3 juta. Tentu, negara-negara lain juga ikut terlibat.

Begitu populernya Game of Thrones, sampai diklaim juga 'menghambat' jumlah pengakses situs dewasa, seperti PornHub. Situs dewasa terpopuler ini diketahui selalu memiliki trafik yang tinggi setiap harinya. Namun, sejak Game of Thrones season 7 dirilis serempak, trafik pengguna PornHub langsung anjlok seketika.

Premiere Game of Thrones season 7 diklaim 'menyedot' pengguna loyal PornHub untuk menyaksikan episode pertama season tersebut di HBO. Diketahui, penurunan traffic PornHub berkisar 4,5 persen selama premiere berlangsung.

Baca juga Begini Jadinya Kalau Game of Thrones Dibuat Versi Parodi XXX

Meski demikian, PornHub menganggap fenomena ini masuk akal. Mereka menilai, perubahan kebiasaan itu hanya berlangsung sementara.

“Penurunan jumlah pengakses, kami nilai wajar-wajar saja karena momennya tak bisa dihindari. Pengakses tidak hanya menonton konten yang itu-itu saja, kan?” tulis PornHub dalam keterangan resminya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.