Berita Nasional Terpercaya

Di Balik Boikot Produk Amerika Serikat yang Diserukan MUI, Ada Kesempatan Emas, Apa Itu?

0

Bernas.id ? Ada kesempatan emas yang harus dimanfaatkan dengan cepat dan segera bersamaan dengan pemboikotan yang diserukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada produk-produk Amerika Serikat. Apakah kesempatan tersebut?

Seruan pemboikotan pada segenap produk Amerika Serikat apabila Trump tidak menarik kembali pernyataannya yang kontroversial yaitu menjadikan Yerussalem sebagai ibukota Israel tengah menjadi perbincangan hangat di semua lapisan masyarakat.

Kesempatan yang harus dipergunakan sebaik-baiknya tersebut adalah dengan mem-blow up besar-besaran hasil karya anak bangsa yang selama ini dipandang sebelah mata oleh bangsa sendiri.

?Inilah waktu yang paling tepat untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.?

Sejak tahun berapa sudah ada lagu ?aku cinta rupiah.?, sejak tahun berapa sudah ada program pemerintah untuk cinta produk Indonesia atau gerakan cinta produk-produk dalam negeri?

Hingga sekarang, sudahkah semua produk-produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri? Ambillah semua barang yang ada di sekitarmu, dan lihatlah, apakah buatan negaramu? Pergilah ke mall dan lihatlah barang-barang di sana, apakah buatan negaramu yang mendominasi isi mall?

Jika kau rasa produk buatan negaramu belum mendominasi pandanganmu hingga saat ini, maka dapat kau bayangkan, betapa susahnya untuk membuat penduduk Indonesia sendiri memakai produk buatan sendiri. Karena memakai produk buatan sendiri seakan hanya menjadi slogan tanpa ada pembuktian.

Jika pemboikotan ini dijadikan momen untuk mewujudkan kembali cita-cita  menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tentu bukan hanya sekedar menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang akan kita dapatkan. Kita akan mendapati anak-anak bangsa yang tak lelah untuk berlomba-lomba dalam mewujudkan karya, anak-anak bangsa yang tak lagi berpikir konsumtif bahkan sebaliknya, mereka akan menjadi lebih produktif.

Terkadang masyarakat bukannya tidak mau memakai produk dalam negeri, tetapi lebih pada mereka tidak tahu kalau ada anak bangsa yang mampu membuat produk serupa.

Dari kasus ini, maka yang dibutuhkan adalah adanya wadah yang mempermudah untuk melakukan promosi secara cepat dan murah. Siapa yang paling bisa melalukan semua ini? Tentu saja, beliau-beliau sang pengambil kebijakan.

Apakah pengusaha kecil menengah tidak bisa mengambil kesempatan ini?

Tentu saja bisa, namun jangkauannya hanya sedikit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Hingga akhirnya, momen ini hilang dan semua lapisan harus memulai lagi dari awal untuk mempromosikan slogan-slogan yang bahkan tidak dibaca.

Gambarannya seperti ini, kalau sekarang masyarakat berusaha untuk mengindari produk buatan Israel atau Amerika, maka mereka akan mencari produk alternatif sebagai pengganti. Apabila ada pemberitaan secara serempak dan besar-besaran tentang berbagai macam jenis dan produk dalam negeri, maka tentu saja masyarakat akan lebih memilihnya.

Terlebih lagi, jika ternyata produk dalam negeri tersebut mampu memberikan jaminan kualitas yang bahkan lebih baik dari buatan asing, maka memakai produk dalam negeri bukan lagi sekedar slogan, tetapi akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Aamiin.

Wahai pengambil kebijakan, maukah kesempatan ini kau ambil?

Leave A Reply

Your email address will not be published.