Anak Kecanduan Games? Temukan Tips Jitu Mengatasinya

Bernas.id – Saat ini, alternatif hiburan anak-anak di rumah dengan berbagai teknologi gawai yang ada memberikan kemudahan bagi para orang tua. Begitu anak asyik bermain games di gawai maupun komputer, anak bisa diam terpaku pada layar dan orang tua bisa melakukan pekerjaan lain. Namun, bermain games berlebihan memiliki efek samping yang negatif terhadap perkembangan anak. Dari turunnya prestasi belajar, hingga terlepasnya koneksi empati anak dengan dunia luar. Anak pun jadi mudah emosi dan tantrum bila tidak diperbolehkan bermain games. Nah, untuk para orang tua, simak tips jitu berikut untuk membuat anak bebas dari kecanduan games.
Mengganti waktu video games dengan kegiatan fisik di luar ruangan akan membuat anak merasakan kondisi nyata daripada sekedar realitas virtual di dalam games. Kegiatan fisik ini bisa sesuai dengan games yang selama ini suka dimainkan anak. Misal, anak suka games olahraga, seperti sepakbola, maka bisa ikutkan anak dengan club sepakbola atau futsal anak. Atau, bila mereka suka games pertempuran, bisa diikutkan kegiatan bela diri atau panahan. Aktivitas fisik ini juga akan membuat anak berkompetisi dengan anak lain, seperti halnya di video games.
Tips kedua yang bisa membuat anak berhenti bermain games adalah dengan mengkondisikan seluruh gawai yang ada di rumah terpusat di satu ruangan yang bisa diawasi orang tua. Seperti ruang kontrol, dedikasikan satu ruangan di rumah tempat seluruh aktivitas yang berkaitan dengan teknologi, untuk menonton televisi, menyelesaikan tugas sekolah di komputer, serta memakai gawai tablet dan gawai pintar lainnya. Dan layaknya ruang kontrol, orang tua pun bisa sekaligus mengawasi penggunaan gawai dan video games, bahkan sesekali ikut bermain. Biasanya, karena anak tidak terlalu suka diawasi, akhirnya lebih sering main dengan teman-temannya di luar rumah.
Satu tips yang bisa membuat anak mengurangi waktu bermain games adalah dengan memberikan tugas rumah yang sesuai dengan kemampuannya. Seperti menyapu, membersihkan kamar, merapikan ruang tamu, melipat pakaian, menyiram tanaman, dan lain sebagainya. Tentu saja, biasanya anak akan menolak dan mengatakan mereka capai dan berbagai alasan lainnya. Namun, orang tua bisa membujuk dengan memberi hadiah makanan kesukaan mereka bila mereka mau membantu.
Melihat dari ketiga tips di atas, sebenarnya tujuan yang utama adalah membuat anak beraktivitas fisik dan tetap berinteraksi dengan lingkungannya. Yang tidak disarankan adalah mengganti bermain games dengan les pelajaran, karena anak tetap membutuhkan asupan oksigen dalam darahnya yang hanya akan diperoleh bila anak bergerak. Tentunya diharapkan dengan aktivitas fisik yang padat, anak akan lelah dan ?lupa? bermain games. Diharapkan pula, dengan padatnya aktitivas fisik akan mematangkan kemampuan motoriknya, sehingga anak lebih mudah menerima pelajaran.