Berita Nasional Terpercaya

Memaknai Hidup yang Tak Seindah yang Kita Bayangkan

0

Bernas.id ? Setiap individu mempunyai bayangan akan kehidupan bahagia yang diinginkan, namun ketika kebahagiaan yang ada dalam bayangannya ternyata tak seindah yang dijalani, maka akan menimbukan banyak pertentangan dalam dirinya.

Adanya pertentangan tentang pandangan seseorang akan kehidupan yang dijalani, karena adanya perbedaan standar bahagia yang mereka jadikan tolak ukur. Perbedaan inilah yang pada akhirnya membenarkan peribahasa yang mengatakan bahwa rumput tetangga lebih hijau.

Sebuah keluarga miskin akan berpendapat bahwa kebahagiaan adalah apabila mereka memiliki banyak harta yang akan membuat mereka mampu membeli apa pun yang mereka inginkan. Demikian pula sebaliknya, sebuah keluarga kaya akan berpendapat bahwa kebahagiaan adalah apabila mereka memiliki kebersamaan dengan keluarga dalam waktu lama dan adanya rasa sayang antar anggota keluarga.

Contoh di atas hanyalah sebagian dari cara pandang manusia yang tidak sama dalam memaknai arti bahagia. Sebuah pandangan yang menyatakan bahwa kehidupan orang lain lebih indah daripada kehidupan yang sedang dijalaninya sendiri, sebuah pandangan yang timbul akibat dari kurangnya rasa syukur atas apa yang sudah dimiliki dalam kehidupan.

Lantas, bagaimana memaknai kehidupan yang tak seindah dalam bayangan?

Salah satu cara untuk menghadapinya yaitu dengan cara senantiasa ber-husnudzon kepada garis hidup yang sudah diberikan kepadanya.

Bukanlah hal yang mudah untuk bisa tetap ber-husnudzon atas nasib buruk yang sudah ditimpa oleh seseorang. Namun, dengan senantiasa berprasangka baik terhadap nasib buruk, akan menjadikannya pribadi yang senantiasa bersyukur. Ketika rasa syukur sudah menjadi perhiasan seseorang dalam kehidupan seseorang, maka apa yang dipikirkannya akan selalu positif. Pikiran positif yang ada dalam otaknya akan memberikan pengaruh positif pula pada cara dia menyikapi suatu permasalahan dan cara dia berbuat. Sikap positif yang dia miliki akan merubah nasib buruk menjadi sebuah kebaikan.

Seperti sebuah circle kehidupan yang senantiasa berhubungan, semua bermuara pada apa yang kita pikirkan. Kalau yang ada di pikiran kita adalah sebuah keburukan, maka pikiran-pikran tersebut akan mencegah kita untuk berbuat positif, hingga akhirnya keburukan yang di awalnya hanya ada dalam pikiran kita, kini menjadi sebuah kenyataan pahit yang harus dihadapi.

Tidak perlu protes kepada Sang Pencipta, kenapa tidak dilahirkan dari rahim seorang wanita yang kaya raya, atau seorang wanita yang cantik jelita, karena semua itu adalah garis hidup yang harus kita jalani. Jalani saja kehidupan yang sudah diberikan dengan senantiasa berbaik sangka kepada Sang Pencipta, karena Dia-lah yang lebih mengetahui, mana yang terbaik untuk kita.

Jangan kira mereka yang kau anggap memiliki rumput lebih hijau tidak memiliki banyak permasalahan, karena setiap individu akan memiliki permasalahannya sendiri-sendiri. Kenapa tetangga kita rumputnya lebih hijau walau pun juga memiliki permasalahan? Mungkin jawabannya lebih pada karena mereka mampu berpikir positif terhadap setiap masalah yang menimpa mereka.

Mungkin kehidupan tak seindah yang kita bayangkan, namun kita juga perlu tahu bahwa kehidupan juga tak seburuk yang kita pikirkan, asal kita senantiasa berbaik sangka pada kehidupan yang kita jalani.

Leave A Reply

Your email address will not be published.