AS Diprediksi Bakal Jadi Produsen Minyak Terbesar di Tahun 2019

Bernas.id ? Siapa bilang AS hanya bisa mengimpor minyak? Menurut badan energi internasional IEA, AS diperkirakan bakal menjadi produsen minyak terbesar di dunia mulai tahun 2019 mendatang. Kian banyaknya minyak serpih (shale oil) hasil produksi AS yang merambah pasaran dunia menjadi penyebabnya.
?Pertumbuhan minyak serpih AS sungguh kuat, lajunya sangatlah kuat… AS bakal menjadi produsen minyak nomor 1 dunia dalam waktu yang amat dekat,? kata pimpinan IEA Fatih Birol kepada Reuters.
Birol memperkirakan kalau jumlah produksi minyak mentah AS masih belum akan mencapai puncaknya hingga tahun 2020. Ia juga memprediksi kalau AS tidak akan mengalami penurunan produksi minyak mentah hingga ima tahun ke depan.
Tahun lalu, jumlah produksi minyak mentah AS dilaporkan mencapai lebih dari 10 juta barel per harinya ? melampui jumlah minyak mentah yang diproduksi oleh Arab Saudi. Badan Informasi Energi AS memperkirakan kalau produksi minyak mentah AS pada akhir tahun 2018 ini bakal mencapai lebih dari 11 juta barel per liter.
Meningkatnya jumlah minyak bumi yang diproduksi oleh AS berbanding terbalik dengan negara-negara produsen minyak mentah yang lain seperti Rusia dan negara-negara Timur Tengah. Negara-negara tadi sengaja membatasi jumlah minyak bumi yang dipompa untuk mencegah turunnya harga minyak dunia.
Banyaknya minyak mentah yang diproduksi oleh AS lantas turut berdampak pada berubahnya neraca perdagangan minyak bumi di negara tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun badan energi AS pekan lalu, nilai bersih minyak mentah yang diimpor oleh AS untuk pertama kalinya menyentuh nilai terendah sejak tahun 2001.
Birol lantas menambahkan kalau AS bukanlah satu-satunya negara yang mengalami tren peningkatan produksi minyak mentah. Negara-negara lain seperti Kanada dan Brazil turut mengalami tren serupa.