Berita Nasional Terpercaya

Anarkisme Suporter di GBK, Ternyata Ulah Serupa Juga Pernah Terjadi!

0

Bernas.id – Hari Minggu, tanggal 18 Februari 2018 yang harusnya menjadi liburan menyenangkan bagi warga DKI Jakarta, malah terjadi sebaliknya. Penduduk asli harus menelan kenyataan pahit karena stadion internasional, Stadiun Utama Gelora Bung Karno rusak di beberapa bagian.

Seperti yang diberitakan dari lokasi kejadian, kerusakan ini ditimbulkan akibat perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Gate 5 dan kursi penonton rusak parah dan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini sangat disayangkan karena ternyata, rasa mencintai sarana dan prasarana para suporter sangat rendah dibandingkan menuruti ego yang tinggi.

Jika kita melihat lebih jauh tentang dunia suporter Indonesia, kebiasaan suporter Indonesia khususnya sepakbola memang belum berubah. Saling menghina, merusak, bertindak tanpa berpikir adalah ciri sikap anarkis pendukung-pendukung yang memalukan. Aksi ini berkali-kali terjadi sebelum ulah di GBK dilakukan.

Misalnya saja, pada saat Juli 2017 lalu. Saat itu, suporter Persib melempar botol kepada pemain Persija ketika bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Kejadian diawali dengan percekcokan antara Vladimir Vujovic dengan Ismed Sofyan. Selanjutnya, keganasan semakin meningkat. Beberapa botol melayang di lapangan dan lebih parah lagi, pemain Persija mendapat pukulan saat berlari menuju ruang ganti.

Empat bulan setelahnya, anarkisme terjadi kembali di lapangan. Pendukung PSM Makassar yang dimasuki bola pada menit ke-94 melempari bench Bali United. Parahnya, mereka juga memaksa untuk masuk ke arah lawan. Atas ulah itu, PSM Makassar kalah 0-1 dan mendapat ancaman hukuman oleh Komisi Disiplin PSSI.

Jadi, kisah anarkis dari pendukung di Gelora Bung Karno bukan sekali ini terjadi. Keganasan mereka dalam melakukan aksinya patut dievaluasi penyebab dan akibatnya. Kita tentu tidak ingin terjebur dalam lubang yang sama. Di manapun kita berada, menjadi suporter dilarang anarkis. Dukunglah pihak yang dianggap benar, tetapi jangan memaksakan anggapan untuk terwujud benar.

Leave A Reply

Your email address will not be published.