Ingin Sukses, Benahi Sikap Mental Anda!

Bernas.id – Beberapa waktu yang lalu ada cerita dari sahabat sekaligus guru, mengenai kejadian yang dialaminya di sebuah bandara. Ketika baru pulang dari mengisi sebuah acara di luar kota, setelah turun pesawat di bandara beliau bermaksud mencari taksi untuk pulang ke rumah. Rencana awalnya mau naik taksi yang berlogo burung biru, namun karena antrian penumpang pada taksi tersebut terlalu panjang maka beliau memutuskan untuk mencari armada taksi lainnya.
Namun beliau terkejut setengah melongo mendengar jawaban dari sopir taksi tersebut yang enggan membawa penumpang yang tidak searah dengan jalan pulang sang sopir. Penolakan itu bukan hanya terjadi pada satu sopir tetapi umumnya semua sopir yang nongkrong di tempat tersebut memberikan jawaban yang senada, dan hal yang demikian juga berlaku pada semua penumpang yang memesan taksi tersebut.
“Maaf, daerah tujuannya tidak searah dengan jalan pulang saya, saya hanya akan membawa penumpang yang tujuannya searah nantinya.” Mereka memberikan jawaban tersebut tanpa ada beban dan seolah-olah tidak membutuhkan penumpang. Akhirnya sahabat tersebut terpaksa kembali masuk antrian panjang untuk menunggu taksi langganannya yang berlogo burung biru.
Seandainya Anda adalah pemilik armada taksi tersebut, kira-kira apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda mau mempekerjakan dan menerima sopir-sopir yang bermental seperti cerita di atas untuk memperkuat team Anda?
Saya yakin 100% bahwa Anda pasti akan menggelengkan kepala dan secara mantap serta yakin sepenuh hati akan mengatakan 'Tidak!'. Begitu juga ketika hal tersebut ditanyakan kepada sebagian besar kolega serta sahabat atau pun kenalan lainnya. Mereka semua sepakat untuk mengatakan 'Tidak!'. Salah satu alasannya adalah sikap mental. Akan lebih mudah dan lebih ringan untuk mengajari seseorang yang tidak bisa bekerja menjadi bisa daripada mengajari seseorang yang memang tidak mempunyai niat dan kemauan untuk bekerja.
Sikap mental adalah pondasi dasar yang akan membentuk pola pikir dan perilaku seseorang dalam lingkungan kehidupannya. Jadi, dalam setiap organisasi, komunitas, perkumpulan bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, satu hal yang sangat penting serta memegang peranan vital adalah bagaimana sikap mental orang-orang di dalamnya. Kalau sikap mental orang-orang yang ada di dalamnya sudah berada pada jalur yang benar dan sejalan dengan visi serta misi organisasi atau perkumpulan tersebut maka itu sudah merupakan sebuah modal awal yang sangat berarti untuk menggapai keberhasilan yang dicita-citakan.
Begitu juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kalau kita ingin menjadi sebuah bangsa besar yang dapat bersaing serta diperhitungkan di kancah pergaulan internasional, maka wajib hukumnya untuk membenahi mentalitas orang-orang yang ada di dalamnya. Baik itu pejabat publik dan penyelenggara negara, pemegang otoritas kekuasaan maupun warga negaranya harus mempunyai mentalitas juara bukan mental miskin dan pecundang. Sikap gampang menyerah, tidak mau susah, malas, suka mengeluh, serakah, korupsi dan berbagai sikap negatif lainnya harus dihilangkan. Sebagai gantinya harus membiasakan untuk menanamkan sikap disiplin, kerja keras, kreatif, inovatif, jujur, dan berbagai perilaku positif lainnya.
Jangan pernah bermimpi untuk dapat memanen buah yang ranum dan bagus kalau Anda tidak pernah menyemai serta menanam bibit yang unggul dan merawat serta menyirami dengan rutin setiap harinya. Begitu juga dengan kehidupan manusia, orang-orang yang berhasil menggapai kesuksesan adalah mereka yang telah melewati proses panjang. Yaitu, proses menanamkan serta menerapkan sikap mental positif dalam setiap ayunan langkah serta hembusan nafasnya.
Tidak ada satu orang pun yang dapat menghentikan seseorang dengan sikap mental positif dalam menggapai tujuannya. Begitu juga sebaliknya, tidak ada satu orang pun yang dapat menolong seseorang dengan sikap mental negatif untuk meraih keberhasilan. Anda adalah pengendali dan pemegang otoritas serta tanggung jawab utama atas kegagalan dan keberhasilan yang Anda alami dalam kehidupan ini.