Aduh, Payudara Asimetris, Apakah Berujung Kanker?

Bernas.id – Jika dilihat lebih jeli, payudara wanita memiliki ukuran yang tidak sama atau asimetris. Salah satunya pasti ada yang lebih berisi. Lebih tepatnya, ketika sepasang payudara wanita memiliki perbedaan dalam ukuran, juga bentuk, posisi, atau volume kedua payudara. Bagi wanita, hal ini tentu saja tidak menganggu sama sekali. Tapi akan menimbulkan tanda tanya dan penasaran.
Payudara asimetris ini dialami oleh sebagian besar wanita. Wanita memiliki berat payudara rata-rata 500 gram. Payudara juga terdiri dari 12-20 lobus hingga ke puting. Menurut hasil penelitian, 65% wanita memiliki payudara sebelah kiri yang lebih besar dibanding dengan payudara kanan. Perbedaannya sekitar 39 milimeter.
Lalu apa yang membuat payudara wanita asimetris? Kok bisa ya?
Dilansir dari halosehat.com jaringan payudara dapat berubah sesuai dengan siklus payudara. Misalnya, Anda mungkin sering memperhatikan bahwa payudara Anda terasa lebih penuh dan kencang, juga lebih sensitif saat Anda sedang dalam masa ovulasi. Nyatanya, payudara memang dapat membesar akibat penyimpanan air dan tambahan sirkulasi darah ke payudara.
Hal ini juga dapat terjadi saat kedua payudara berada di ukuran yang sama. Satu studi menemukan bahwa payudara akan tampak paling tidak asimetris pada hari pertama ovulasi. Selama periode menstruasi, payudara akan kembali mengempis. Alasan mengapa ukuran dua payudara bisa lebih besar sebelah tidak diketahui secara pasti, namun faktor penentu yang paling mungkin termasuk perubahan hormon estrogen atau cedera traumatik.
Dalam kasus di mana payudara asimetris menyebabkan beban fisik dan psikologis berat sehingga dokter menyarankan operasi. Tapi ada baiknya untuk dibicarakan terlebih dulu dengan spesialis bedah plastik payudara untuk menjalankan prosedur pengurangan massa payudara, alias breast reduction surgery daripada menggunakan implan. Studi menemukan bahwa wanita pemilik payudara besar sebelah yang menjalani prosedur pengurangan melaporkan kepuasan yang lebih dibandingkan mereka yang memilih implan.
Lalu, apakah akan memicu kanker payudara? Penelitian dari Inggris, dikutip dari WebMD, menunjukkan bahwa perbedaan besar dalam ukuran merupakan faktor risiko independen dari kanker payudara, terutama pada wanita yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Breast Cancer Research ini melaporkan bahwa setiap kenaikan 95 gram pada payudara asimetris, diamati dengan mammografi, diprediksi meningkatkan peluang risiko kanker payudara hingga 50 persen.
Eh, jangan berspekulasi dulu ya. Karakteristik ini hanya satu di antara sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi risiko Anda terhadap kanker payudara. Baru dilihat dari riwayat keluarga, usia, riwayat reproduktif, dan lainnya.
Jika Anda memiliki payudara besar sebelah sejak dulu maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun jika perubahan ukuran ini terjadi tiba-tiba, atau Anda menyadari suatu perubahan pada payudara sekecil apapun segeralah konsultasikan dengan dokter. Penting untuk mendeteksi perubahan payudara sedini mungkin dan menghindari menunda konsultasi dengan dokter.