Berita Nasional Terpercaya

Kunci Jogja Menjadi Pelopor Tindak Penanggulan Kekerasan di Sekolah

0

Bernas.id – Untuk menjadikan sekolah-sekolah Jogja menjadi pelopor tindak penanggulan kekerasan di sekolah, Rektor Universitas Sanata Dharma, Johanes Eka Priyatma, kepada Bernas.id, menyebut dengan mengubah orientasi pendidikan di sekolah supaya ada ruang dan waktu lebih banyak bagi kegiatan yang bersifat seni, budaya dan olah raga.

Selain itu, pendidikan akademik harus berlangsung secara otentik, tidak formalistik, dan tidak terlalu fokus pada kegiatan ujian sebagai sarana ampuh memaksa siswa belajar.

Belajar, lanjut Eka, harus diusahakan menjadi sebuah kegiatan yang menarik, bermakna dan berlangsung secara otentik. Model-model belajar aktif serta eksploratif dengan memakai kasus-kasus real di sekitar sekolah bisa jadi menjadi awal dari bentuk belajar yang otentik. Sekolah juga perlu mengembangkan sistem evaluasi yang tidak formalistik berupa ujian tulis pilihan ganda yang akhirnya hanya mendorong siswa untuk menghafal yang tentu saja sangat membosankan. Saya perhatikan, anak-anak sekarang dari hari ke hari terus tersiksa karena banyaknya kegiatan ulangan, ujian, try-out, dll.

Sedangkan, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta, Rudy Prakanto, kepada Bernas.id, membeberkan bahwa hal yang harus dilakukan untuk sekolah – sekolah di Jogja adalah melakukan gerakan secara masif, terus menerus dan berkelanjutan untuk mengkampanyekan antikekerasan di sekolah. Bekerja sama antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kepolisian, Sekolah dan OSIS sehingga tidak memberi ruang lagi pada oknum siswa yang hobi melakukan tindakan kekerasan.

Dikatakan Rudy, kampanye secara menyeluruh pula bahwa seluruh sekolah sekolah di DIY bebas dari genk sekolah dan anti-genk sekolah. Diaktifkannya peran Forum Komunikasi Pengurus OSIS se-DIY sehingga terjadi persatuan dan kekompakan antar sekolah. Diaktifkannya forum komunikasi antar-Wakil Kepala Sekolah se-DIY sehingga dapat cepat terantisipasi bila ada persoalan antarsekolah.

Agar menjadikan sekolah-sekolah Jogja menjadi pelopor tindak penanggulan kekerasan di sekolah, Andar Rujito, Kepala Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakarta,kepada Bernas.id, menyebut harus banyak diadakan kegiatan yang membiasakan seluruh anak didik dapat berinteraksi positif baik dalam satu sekolah ataupun antarsekolah, kegiatan kebersamaan, dan kegiatan sosial yang dapat dilakukan bersama-sama perlu terus digalakkan. Misalnya, dengan adanya Jambore Kebersamaan Sosial, lintas agama, sekolah, pementasan bersama, kegiatan bhakti masyarakat bersama, menjadi guide kota Yogyakarta bersama, dll.

Dikatakan Andar, perlu juga dilakukan kerjasama antarsekolah dalam mengembangkan potensi diri peserta didik, baik dibidang akademik maupun non-akademik. Sekat-sekat perbedaan identitas sekolah harus melebur dalam satu panggilan bersama sebagai anak bangsa untuk bertanggung jawab terhadap masa depan negara. Di sinilah peran pemerintah/pemerintah daerah dan sekolah menjadi sangat dominan.

Pada akhirnya, lanjut Andar, untuk membentuk dan mengembangkan pribadi / karakter peserta didik menuju kearah positif paling tidak ada beberapa kata kunci, yaitu (1) Harus dilakukan bersama-sama antara orangtua, sekolah dan masyarakat; (2)Regulasi pemerintah yg tegas terhadap hal-hal yang dpt mempengaruhi perkembangan jiwa anak kearah yg tdk baik, pada media publikasi, secara khusus untuk kontens siaran televisi, fitur di HP, termasuk media cetak; (3) Aparat kepolisian harus hadir dan eksis untuk menciptakan suasana yg adil, aman dan tenang di masyarakat; (4) Pemerintah/Pemda harus banyak mengadakan berbagai kegiatan kebersamaan; (5) Sekolah harus sungguh-sungguh peduli melalui penciptaan kultur sekolah yg kondusif; (5) Harus dibangun kerjasama antarsekolah melalui berbagai kegiatan positif; dan (6) Yang paling penting adalah adanya ?Keteladanan? ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Leave A Reply

Your email address will not be published.