Berita Nasional Terpercaya

Prof Ananto Yudono Imbau Ibu-ibu Rumah Produktif Manfaatkan Pekarangan untuk Perkebunan

0

Bernas.id –  Prof. Dr. Ir. Ananto Yudono, Guru Besar Universitas Hassanudin Makassar, mengimbau ibu-ibu rumah tangga, terutama yang tidak bekerja dan memiliki pekarangan untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka dengan berkebun. Ini penting, selain untuk mencukupi kebutuhan sendiri, menambah pendapatan, hingga memperkuat ketahanan pangan.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara dalam seminar “Strategi Pemberdayaan Komunitas' yang digelar perkumpulan Studi Analisis Sosial dan Manajemen Inovasi Terapan atau Sasmita. Acara digelar Kamis (26/4/2018) di Kantor Sasmita di Mlati, Sleman.

Ananto mengungkapkan, untuk memiliki martabat yang bagus, manusia harus menjaga alam dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan memanfatkan lahan pekarangan yang dimiliki, walaupun sempit, dan ditanami dengan tanaman sayuran atau buah yang bisa menghasilkan.

“Masyarakat sekarang dapat memilih, tanaman apa yang dibutuhkan oleh sekitarnya, dan kira-kira menjadi unggulan dan kekhasan wilayahnya,” ujarnya.

Ia mencontohkan, Tiongkok sekarang mengimpor durian besar-besaran dari Thailand, bukan dari Indonesia. Harganya pun cukup mahal, 3,5 kilo harganya mencapai sekitar Rp. 450 ribu. Warga menurutnya dapat memilih buah atau sayuran yang gampang ditanam namun menghasilkan.

“Dengan demikian ibu-ibu dan anak-anak bisa lebih produktif. Bisa menjual produk yang dikembangkan sendiri. Bisa menjual produk yang dikembangkan sendiri. Kalau tidak tahu cara menjual, paling tidak bisa menanam,” sambungnya.

Untuk pemasaran produk kebun pekarangan warga, menurutnya perlu dibentuk koperasi di desa. Koperasi harus bisa berhubungan dengan pasar internasional, untuk menjaga kualitas, dan juga memperluas area penjualan.

“Targetnya one village one product, semua desa punya produk keunggulan masing-masing. Kalau harga elektronik terus turun, sayur mayur naik terus. Kalau musim dingin bisa ekspor ke negara-negara di kutub yang tidak bisa menanam apa-apa. Kita harus berpikir global, tidak hanya yang kecil-kecil. Kerjasama masyarakat, rakyat, pemerintah, para pendamping dan pengusaha harus dioptimalkan.” (Den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.