Berita Nasional Terpercaya

Menjelang Tahun Politik, BEM UWM Menyelenggarakan Dialog Kebangsaan

0

Bernas.id- Berbagai fenomena dan gejolak di tengah masyarakat Indonesia semakin muncul ke permukaan. Persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia mulai terkoyak oleh dinamika zaman. Diperparah lagi dengan perkembangan teknologi yang bisa diakses oleh khalayak tanpa kendali yang kuat.

Hal tersebut menjadi keprihatinan salah satu organisasi intra kampus yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Widya Mataram (UWM). Menyikapi berbagai gejolak tersebut, BEM UWM menyelenggarakan Dialog Kebangsaan pada Kamis (22/11/2018) di Hotel Matahari, Yogyakarta.

Ketua Panitia Dialog Kebangsaan, Mikael Bili Bulu mengatakan bahwa acara ini digelar untuk membangun komitmen mahasiswa sehingga mampu memajukan Indonesia dengan mengangkat tema Peran Generasi Milenial dalam Penguatan Berbangsa dan Bernegara di tahun Politik.

Hadir dalam acara tersebut Para Wakil Rektor, Dekan, Dosen, dan Mahasiswa UWM. Selain itu panitia juga mengundang Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa, organisasi intra dan ekstra kampus di wilayah DIY.

Sedangkan, Rahmad MD, Ketua BEM UWM dalam sambutannya menyampaikan bahwa UWM menganut prinsip berbudaya yang diimplementasi dengan kegiatan dialog ini.

Acara dibuka secara resmi oleh Dr Ir Ambar Rukmini, MP selaku Wakil Rektor I UWM mewakili Rektor UWM yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya Dr Ambar menegaskan bahwa dengan wawasan kebangsaan maka masyarakat Indonesia akan tetap kuat. UWM sendiri telah dibekali pendidikan karakter dengan tagline kampus berbasis budaya yang memiliki pilar bermartabat, bermoral dan beretika.

Bertindak sebagai keynote speaker, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Dr Yudian Wahyudi, MA, PhD dengan gamblang menyampaikan bahwa saat ini tantangan rakyat Indonesia adalah kondisi perpecahan yang semakin tidak dapat dikendalikan mengingat pesatnya teknologi. Bisa dikatakan bahwa Pancasila sudah dilukai sehingga harapannya rasa nasionalisme harus dipupuk kembali. Nasionalisme di Indonesia akan menyatukan, berbeda halnya dengan nasionalisme di negara-negara Eropa yang justru memecah belah.

Dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila seharusnya seharusnya tidak hanya sebatas religiusitas yang dikedepankan, namun juga diimbangi dengan sekularitas yang melahirkan konsensus, kesepakatan atau kemufakatan.

Beberapa narasumber diundang untuk memberikan penguatan kepada para peserta yang bisa dikategorikan sebagai generasi milenial. Pembicara tersebut di antaranya Ir Bambang Wuryanto, MBA (anggota DPR RI Komisi VI), Drs Sutedjo (Wakil Bupati Kulon Progo), Bambang Guritno, SH (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul), dan Raden Apriliado Rustiawan (Founder Bela Beli UMKM Indonesia).

Menurut Ir Bambang Wuryanto, MBA, selama masyarakat masih berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu, maka Indonesia akan tetap kokoh.

Lebih dalam lagi, Bambang menjelaskan tentang bagaimana merawat demokrasi yang Pancasilais di tahun politik.

Wawasan mengenai generasi milenal dalam kemajuan bangsa untuk menjawab tantangan global di tahun politik disampaikan boleh narasumber kedua Drs Sutedjo.

Beberapa isu terkait generasi milenial di antaranya 1) Pandangan agaman(religion beliefs), 2) Ideologi politik dan politik partisipasi, 3) Nilai sosial, 4) Pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan, 5) Gaya hidup dan IT.

Secara garis besar, Drs Sutedjo menekankan kemandirian dalam membangun negeri berdasarkan local wisdom.

Acara dialog tersebut dimoderatori oleh Ardhi Khairi, SE, MBA (Dosen Prodi Kewirausahaan). Sesi tanya jawab juga diberikan untuk menggali respon dari audien.

Selanjutnya, dari narasumber ketiga, yakni Bambang Guritno, SH berkesempatan memberikan penjabaran tentang peluang menyikapi revolusi industri 4.0. Dalam membangun Kabupaten Bantul, digelorakan semangat Makaryo Mbangun Desa. Dengan begitu semua kegiatan perekonomian ada di desa dan infrastruktur dibuat memadai.

Sebagai narasumber terakhir, Raden Apriliando Rustiawan, SE menyampaikan materi yang semakin menguatkan pemberdayan masyarakat, dengan mengambil tajuk revitalisasi budaya literasi dalam menjawab tantangan jaman di tahun politik. (Nuning)

Leave A Reply

Your email address will not be published.