Berita Nasional Terpercaya

Terpilih Jadi Amoi Yogyakarta 2018, Michelle Kini Tak Minder Lagi

0

Bernas.id – Meski baru berusia 17 tahun dan terbilang paling muda di antara kontestan lain dalam kontes Ako Amoi 2018, Michelle Hibono tetap percaya diri. Bahkan Michelle yang memiliki nama Mandarin Hiu Fui Kim ini, tak minder lagi setelah terpilih sebagai Amoi Yogyakarta 2018. 

?Saya sempat gugup karena saya yang paling kecil. Yang lain bahkan ada yang dokter, guru dan masih banyak lagi. Tapi saya tetap enjoy dan do the best,? ungkap Michelle saat diwawancara bernas.id di Media Corner Avoado Langenastran Lor 22 Yogyakarta, belum lama ini.

Meski proses pemilihan Ako Amoi yang dijalani gadis yang masih berstatus pelajar di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ini cukup menyita waktu, dia tetap bisa mengatur waktu dengan baik. Baginya, setelah terpilih menjadi duta, Michelle tatap bersemangat untuk bersekolah. 
Sempat mengalami krisis kepercayaan diri di Sekolah Dasar, Michele kini berubah menjadi sangat berbeda dan lebih percaya diri. Perbedaan itu mula dirasakan setelah mengikuti kegiatan sekolah. ?Ketika SD diminta ke depan kelas rasanya gimana gitu. Tapi setelah ikut dance, saya jadi lebih percaya diri dan tidak malu lagi,? tutur Michelle.

Michelle sendiri juga pernah meraih prestasi bersama tim dancenya di Yogyakarta. Setidaknya beberapa kejuaraan pernah dikuti meski ada beberapa yang tidak dimenangkannya, namun dia tetap enjoy dan menyukai dance. Ketika SMP, timnya pernah meraih juara 3 bahkan juara 1. 

Michelle menunjukkan keahlian di bidang tari saat malam unjuk bakat pada pemilihan Ako Amoi 2018. Tak tanggung-tanggung, Michelle menampilkan tiga jenis tarian. Tarian pertama yang dibawakan adalah tarian daerah Papua dengan iringan lagu Hee Yamko Rambe Yamko, tari kedua dia membawakan tari dari Jakarta dengan iringan lagu Ondel-ondel, sementara tarian terakhir yang dibawakan berupa tarian modern yang pernah dia pelajari ketika mengikuti dance di sekolahnya. 
Bahkan dia tampil dengan percaya diri saat itu meski sempat mengaku bahwa tarian daerah Jakarta itu dia pelajari sehari sebelum unjuk bakat digelar. 

?Saya belajar dari YouTube benar-benar H-1, saat itu pikiran saya yang penting harus ekpresif dan percaya diri. Karena panggung itu milik kita,? ungkap Michelle.

Tak hanya jago dance, pengetahuannya tentang suku Hakka juga terbilang sangat baik. Dia bahkan dapat menceritakan tentang sejarah suku Hakka yang bermigrasi hingga Indonesia bahkanp erjuangan serta watak sifat orang Hakka. 

Salah satu hal yang ditekankannya saat itu adalah dia menepis pandangan orang bahwa selama ini orang Tionghoa terutama Hakka disebut pelit, itu tidak tepat.

?Kebanyakan orang mengetahui karakter orang Tiongkok secara umum. Karakter orang Hakka sendiri karena tekanan, membuat mereka jadi tahan banting, gigih, ulet dan mau berusaha,? tutur Michelle.

Dia mengatakan bahwa pandangan orang bahwa mereka pelit itu salah. Karena mereka memikirkan kebutuhan jangka panjang dibandingkan mengguakan uang untuk berfoya-foya.

Menurutnya, investasi lebih penting untuk dilakukan supay akedepan kehidupan akan jauh lebih mudah. Kebiasaan itulah yang diturunkan dari nenek moyangnya yang di kala itu menghadapi krisis dan sangat terbatas.

Usai terpilih menjadi duta, ada banyak hal yang akan dijalani Michelle, salah satunya adalah mempromosikan budaya serta menjadi duta sosial. Menurutnya, kegiatan sosial juga penting dilakukan untuk membantu orang-orang. ?Kegiatan sosial yang dilaksanakan itu juga masuk ke dalam salah satu misi kami,? ungkap Michelle.

Saat ini Michelle tak lagi menjadi gadis pemalu. Dia sudah berkembang menjadi gadis yang penuh percaya diri dan berani. ?Apapun yang kita lakukan, asal kita enjoy, dibawa fun, semua hasilnya pasti akan baik,? tutur Michelle. (Birgita Feva)

Leave A Reply

Your email address will not be published.