Sekda DIY Minta Penjamah Makanan Perhatikan Higiene dan Sanitasi Pengolahan
YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Yogyakarta menjadi sebuah kota yang memiliki berbagai macam julukan. Di antaranya adalah Kota Budaya, Kota Pariwisata, dan Kota Pendidikan. Walaupun memiliki banyak julukan, nyatanya masalah kesehatan masih menjadi suatu permasalahan yang cukup kompleks bagi pemerintah.
Salah satu sumber penyakit yang perlu diwaspadai adalah makanan. Apalagi angka keracunan makanan di Yogyakarta meningkat dari tahun 2017 ke tahun 2018. Di mana di tahun 2017 terdapat 29 kasus keracunan makanan sedangkan di tahun 2018 ada 48 kasus keracunan makanan.
?Permasalahan kesehatan yang kita hadapi semakin kompleks, mulai dari penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit akibat bencana, serta munculnya penyakit emerging dan reemerging. Ini tentunya dinamika akibat perilaku kehidupan muncul banyak penyakit yang terus menerus berkembang,? kata Sekretaris Daerah DIY, Gatot Saptadi, dalam Simposium Ilmiah ?Maintain High Productivity through Food Borne Disease Prevention? di Yogyakarta, Sabtu (4/5/2019).
Ragam kuliner yang tersedia di Yogyakarta kerap kali kurang memperhatikan higiene dan sanitasi pengolahannya sehingga membuat makanan menjadi sumber penyakit bagi para wisatawan maupun masyarakat Yogyakarta sendiri.
3 penyakit akibat makanan yang kurang bersih adalah keracunan makanan, demam tiphoid, dan hepatitis A. Gatot Saptadi memaparkan bahwa kejadian demam tiphoid di Yogyakarta dari awal tahun 2019 sampai minggu ke-16 sebanyak 3231 kasus. Sedangkan kejadian hepatitis A di Yogyakarta di tahun 2018 lalu sebanyak 80 kasus.
?Di sisi lain sebagai kota budaya, pariwisata, dan pendidikan, nyatanya masalah kesehatan khususnya masalah penyakit yang berhubungan dengan makanan dan minuman, dan kejadian luar biasa keracunan makanan perlu mendapatkan perhatian,? lanjutnya.
Ia menghimbau penjamah makanan (food handler) untuk lebih memperhatikan higiene dan sanitasi pengolahan makanan. Jangan sampai penjamah makanan justru menjadi sumber penyakit.
?Ini tanggung jawab kita bersama untuk menjadikan Yogyakarta sebagai lingkungan yang sehat. Tidak hanya pemerintah saja, tetapi seluruh pihak,? ujarnya. (adn/adn)