Berita Nasional Terpercaya

Waktu Tentukan Keberhasilan Penanganan Pasien Terkena Stroke

0

JOGJA, BERNAS.ID- Waktu sangat menentukan keberhasilan penanganan pasien yang terkena stroke. Untuk itu, sangat membutuhkan suatu reaksi yang sangat cepat dalam hal penangannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Saraf RSUP, dr Paryono Sp S(K) saat menggelar konferensi pers di Gedung Diklat, Jumat (17/05). “Karena stroke butuh penangan yang cepat, jadi waktu sangat menentukan keberhasilan penanganan,” ujarnya.

Paryono menjelaskan, penanganan penyakit stroke sendiri terbagi menjadi tiga tahap. Pertama yakni prevensi atau pencegahan, kedua treatment atau terapi, dan terakhir rehabilitas atau neurorestorasi.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien yang terkena stroke, maka pihaknya akan segera melaunching Neurorestorasi dan General Check Up Stroke. Hal tersebut dilaksanakan guna menekan angka penyakit stroke.

“Ini semua akan dikembangkan di RSUP Sardjito, rencananya tanggal 27 Mei kita akan launching,” paparnya.

Ia menjelaskan, neurorestorasi sendiri merupakan sebuah upaya untuk mengembalikan fungsional otak. “Sehingga diharapkan pemulihan stroke itu bisa lebih cepat dilakukan dengan neurorestorasi,” paparnya.

Selain neurorestorasi, pihaknya juga akan melaunching General Check Up Stroke. Ahli Saraf lainnya Dr. dr. Ismail Setyo Pranoto Sp S(K) menjelaskan GCU Stroke tersebut diketahui memiliki banyak manfaat bagi penggunanya seperti;

Pertama, tim medis akan mampu mengidentifikasi setiap individu, apakah mempunyai riwayat stroke atau faktor resiko terjadinya stroke. Sehingga, nantinya semua pasien akan melewati screaning.

Kedua, adanya layanan lanjutan. Layanan tersebut dimaksudkan setelah dilakukan screaning dan jika ditemukan adanya faktor resiko stroke maka akan dilakukan pemeriksaan spesifik.

“60 persen masyarakat Indonesia faktornya (terkena stroke) multiple adalah tidak tunggal, ya diabet, ya usia lanjut, ya kolerstrol, macam-macam, maka ini perlu kewaspadaan dini,” ujarnya.

Ketiga, akan dilakukan penatalaksanaan kepada para pasien yang telah ditemukan adanya faktor-faktor resiko tersebut dengan adanya edukasi, tindakan supportif terhadap keluarga dan lain sebagainya. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.