Berita Nasional Terpercaya

Inovasi Teknologi Harus Mengangkat Kemanusiaan

0

BANTUL, BERNAS.ID- Dengan kemajuan teknologi saat ini, hampir seluruh pihak dalam berbagai bidang dituntut untuk dapat beradaptasi mengikuti perubahan. Untuk itu, inovasi bukan lagi sekedar memberikan cara baru, tapi juga harus memberikan cara yang menjamin keberlanjutan.

Inovasi pun dituntut wajib memasukkan aspek sosiai, lingkungan, dan finansial sebagai bagian dari pertimbangan. Ini yang menjadi tujuan utama dari pelaksanaan 3rd International Conference on Sustainable Innovation (lCoSl) pada 30 dan 31 Juli mendatang di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). 

Disampaikan oleh Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP, bahwa inovasi berkelanjutan menjadi kebutuhan yang mendesak di masa kini. ?Inovasi berkelanjutan yang ideal di sini adalah pembangunan atau penemuan cara baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dalam kehidupan. Prinsipnya adalah inovasi yang dihasilkan mampu menaikkan kualitas kehidupan dengan menekan dampak buruk yang mungkin terjadi sekecil mungkin,” ujarnya kepada wartawan, Rabu 31 Juli 2019.

?Contoh, kini perangkat-perangkat otomasi dan robotika banyak digunakan untuk menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dilaksanakan manusia. Dalam banyak kasus, ini akan menjadi fenomena yang cukup serius, terutama di negara dengan penduduk berjumlah besar seperti indonesia. Pasalnya banyak pekerjaan bersifat Padat Karya yang bergantung pada tenaga manusia, seperti pembangunan infrastruktur, pertanian, hingga community development. ini yang kemudian menjadi fokus pembahasan, bagaimana inovasi baru tidak hanya mempertimbangkan kepentingan praktis dan efisiensi semata. Dengan demikian inovasi terbaru tersebut kita harapkan kedepannya tidak akan merugikan manusia dan kemanusiaan,? ungkap Gunawan. 

Gunawan juga menekankan bahwa inovasi harus mempertimbangkan aspek keberIanjutan. ?Pada prinsipnya semua bentuk pembangunan akan mengganggu keseimbangan natural. Misal pada pertanian adalah penggunaan senyawa tertentu untuk memperpendek umur tanaman agar dapat segera dipanen dan meningkatkan kualitas produk pertanian seperti biji dan buah. Ini jadi agak mengkhawatirkan kalau semuanya dapat dikerjakan namun akumulasi dari penggunaan inovasi tersebut dalam waktu tertentu malah memberikan dampak yang jelek seperti penurunan kualitas kesehatan tanah,” paparnya. 

?Karena itu inovasi harus bisa diterapkan dan berguna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tanpa atau dengan dampak sekecil mungkin terhadap aspek kehidupan,” tekan Gunawan.

Sedangkan, Prof Alberto Gomes yang berasal dari La Trobe University, Spanyol menyampaikan bahwa karena kemajuan teknologi, kemanusiaan saat ini berada di ambang kejatuhan, 68 persen hutan dunia sudah rusak, 80 persen sungai dunia kini tidak lagi bisa menyokong kehidupan di dalamnya, termasuk dengan pemanasan global yang semakin menjadi-jadi. Untuk itu, ia menyarankan hal yang harus dilakukan, yaitu kembali ke cara lama dengan menanamkan budi luhur dalam setiap hal baru yang dihasilkan.

?Dengan meregenerasi sesuatu yang sudah ada sebelumnya dengan pemikiran baru, karena kita tidak bisa mencari penemuan baru dengan pikiran yang juga menghasilkan masalah. Jadi yang perlu kita lakukan mungkin adalah menggunakan cara lama untuk mengatasi permasalahan masa kini,? ujarnya 

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Dr Sukamta, ST, MT, menjelaskan bahwa 3rd lCoSl akan menjadi forum untuk mendiseminasikan hasil riset yang berisi temuan terbaru dalam beragam bidang yang akan memberikan perspektif tentang bagaimana menghadapi disrupsi akibat perkembangan yang terjadi. ?lCoSl tahun ini akan membahas 3 bidang utama yaitu; teknologiteknik, kemanusiaan sosial dan pendidikan, serta kesehatan dan nursing. Bidang-bidang tersebut akan dieksplorasi dalam 9 fokus konferensi terpisah dan harapannya akan menghasilkan luaran yang dapat berkontribusi secara akademis dan praktis dalam menyediakan Solusi untuk fenomena yang terjadi saat ini,? ujarnya. 

Sembilan (9) focal conferences yang akan diselenggarakan adalah ISHERSs (International Symposium on Social Sciences, Humanities, Education, and Religious Studies); ICIEFI (International Conference of Islamic Economic and Financial Inclusion); ICISDe (International Conference on Islamic Studies in the Digital Era) lCoSA (International Conference on Sustainable Agriculture); ISCEIE (International Symposium of Civil, Environmental, and Infrastructure Engineering); ICONURS (International Conference on Nursing); ICoELTiCs (IHternational Conference of English Language Teaching, Literature & Linguistics); ISETH (International Symposium of Engineering, Technology and Hea|th Sciences); dan ASIAN-Col (ASIAN Conference on Comparative Laws). 

Di kesempatan yang berbeda, siang harinya sekira pukul 12 siang, Rektor UMY bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, MSi, melakukan groundbreaking pembangunan gedung laboratorium riset dan inovasi M Dasron Hamid. Laboratorium riset dan inovasi tersebut bukan hanya berfungsi sebagai pusat riset bagi civitas akademika UMY, tapi juga dapat digunakan oleh peneliti dari luar UMY.

“Selama ini profesor-profesor dari luar jika melakukan penelitian di UMY, hanya bisa meneliti di luar bidang eksak. Harapannya dengan adanya pusat riset dan inovasi ini, para peneliti, baik dari UMY maupun luar bisa meneliti tidak hanya di bidang sosial dan humaniora, tapi juga bisa meneliti di bidang eksak,” ungkapnya.

Dalam amanatnya, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar menyampaikan bahwa nama gedung ini memang diambil dari nama almarhum M Dasron Hamid. Hal ini dilakukan karena dulu beliau punya mimpi ingin mempunyai gedung riset di UMY ketika beliau menjabat sebagai Rektor UMY. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.