Berita Nasional Terpercaya

Hari Kereta Api dan Lokomotif Pemulihan

0

Oleh : Cahyadi Joko Sukmono, Pemimpin Redaksi Harian Bernas

Hari ini, 28 Oktober, adalah Hari Kereta Api. 

Tanggal ditetapkan berdasarkan peristiwa bersejarah tahun 1945 setelah proklamasi kemerdekaan saat direbutnya Kantor Pusat Kereta Api di Bandung dari Jepang. 

Momentum pengambilalihan sarana vital yaitu media transportasi publik yang dapat menjadi penghubung antar tempat sekaligus menjadi anak peradaban yang membawa transformasi bagi peradaban itu sendiri.

Pertukaran informasi, peredaran barang, kecepatan waktu menjadi dampak kuat hadirnya kereta api, rangkaian gerbong yang dapat memuat apa saja, tergantung kekuatan lokomotifnya. Ya, lokomotif merupakan bagian kunci dari kereta api. 

Sebagus apapun gerbongnya, jika lokomotifnya lambat atau bermasalah tentu tujuan dan perjalanan tidak lagi menyenangkan.

Karena itulah penamaan kereta api ditentukan dari identifikasi lokomotifnya, berapapun atau bagaimanapun kondisi gerbong yang mengikutinya. 

Kurang lebih seperti itu juga dalam situasi pandemi, dibutuhkan lokomotif yang mampu menarik gerbong-gerbong agar perekonomian bangsa ini cepat bangkit dan pulih kembali.

Indikator pulih yang utama adalah kembalinya daya beli dan kebutuhan masyarakat kita minimal sama dengan saat sebelum terjadinya pandemi covid-19. Kondisi ini akan tercapai ketika kekosongan ruang aktivitas ekonomi terisi kembali, seperti rangkaian gerbong, membutuhan lokomotif agar bisa bergerak mencapai tujuan.

Pertanyaan kemudian, apakah yang bisa menjadi gerbong dalam pemulihan ekonomi terdampak pandemi ?

Pertama adalah new normal atau kebiasaan cara hidup yang baru. Pandemi menggiring manusia untuk hidup berdamai dengan pandemi, mencari cara-cara baru untuk bertahan dan tetap hidup. Semua orang akan sangat concern dengan protokol kesehatan dan berbagai cara agar terhindar dari sakit dan kematian akibat virus corona ini.

Maka semestinya ini bisa menjadi lokomotif yang menarik banyak gerbong dengan berbagai potensi dan peluang. 

Lokomotif berikutnya adalah konsumsi rumah tangga. Prioritas setelah upaya terhindar dari virus adalah bagaimana kebutuhan konsumsi dasar teepenuhi

Berikutnya yang bisa menjadi lokomotif dalam pemulihan ekonomi adalah pariwisata. Sebuah destinasi wisata sejatinya terdiri dari rangkaian kegiatan ekonomi UMKM.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.