SUMPAH PEMUDA, BERSATU BANGKIT HADAPI PANDEMI

Tahun ini bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92.
Waktu itu pemuda dan pemudi dari Sabang sampai Merauke, dari berbagai latar belakang suku dan ras telah menorehkan dalam sejarah bangsa Indonesia tentang semangat persatuan. Selama dua hari diselenggarakan Kongres Pemuda II dari 27 Oktober berlokasi di Gedung Katholikee Jongelingen Bond atau Gedung Pemuda Katolik hingga 28 Oktober yang berlokasi di Gedung Oost Java (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat), para pemuda itu berdiskusi, bertukar gagasan hingga ujungnya berikrar satu kebangsaan, satu tanah air, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Kalau Sugondo Djojopuspito, Muhammad Yamin, J. Leimena, John Lauw Tjoan Hok, Katjasungkana, Cornelis Lefrand Senduk, Oey Kay Siang, Sie Kok Liong, dan lain-lain masih hidup hari ini, tentunya kejadian luar biasa pandemi global yang tengah terjadi saat ini akan menjadi perhatian mereka dan menjadi alasan yang sangat kuat untuk melantangkan ikrar persatuan sebagai bangsa.
Ya, semangat itulah yang kita butuhkan saat ini untuk menghadapi dan melewati situasi sulit ini secara bersama.
Pandemi betul-betul mengajari kita bahwa kita tidak mungkin bekerja sendiri. Tidak ada lagi super-man. Tidak ada lagi super-woman. Yang ada adalah super-team, bekerja bersama-sama secara kolektif untuk bertahan dan bangkit dari berbagai pukulan dampak yang disebabkannya. Kita harus sekuat tenaga melokalisir dampak pandemi ini pada krisis kesehatan dan juga krisis sosial ekonomi, karena jika tidak terkendalikan akan berimplikasi pada krisis keamanan dan pada gilirannya bisa mengundang krisis politik yang membahayakan bangsa.
Karena itulah, mari kita jadikan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 ini sebagai momentum untuk memperkuat semangat dan gerak kerja dalam tata kelola kolaborasi multipihak bersatu dan bangkit dari pukulan krisis dampak pandemi covid-19.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga telah meluncurkan tema Bersatu dan Bangkit dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2020 ini. Kemudian juga telah merilis logo resmi berbentuk dua insan yang saling terhubung menggambarkan semangat persatuan pemuda Indonesia yang aktif dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Logo Resmi Peringatan Sumpah Pemuda ke-92 (Kemenpora)
Perpaduan warna yang beragam melambangkan keberagaman Indonesia pada agama, suku, ras, dan bahasa. Warna biru pada logo melambangkan lautan dan warna hijau melambangkan hutan/pertanian Indonesia sebagai salah satu kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) negeri. Dilansir dari laman Kemenpora, konsep logo yang dibuat seakan menyambung dan tidak terputus melambangkan semangat bersatu dan bangkit untuk melawan COVID-19.
Bayangkan kalau 273,523,615 orang di Indonesia bersatu dalam satu arah untuk bangkit dan pulih secara ekonomi dan sosial dari pandemi, tentu bukan hal musykil bagi bangsa Indonesia untuk lebih tangguh hadapi berbagai situasi dan dampak yang disebabkan oleh pandemi global ini.
Pemimpin Redaksi Bernas.id
Cahyadi Joko Sukmono