YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global berdampak multidimensional, termasuk dalam industri entertatainment di Indonesia. Hampir semua industri pertunjukan dan entertainment mengalami penurunan transaksi, terutama yang mengandalkan kegiatan massa besar seperti konser musik, jumpa fans dan sebagainya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dedi Suherman, Presiden Direktur PT Melon Indonesia pada kesempatan interview dengan jurnalis Bernas.id di Hotel Hyatt Yogyakarta.
“Semua terdampak ya, karena pendapatan terbesar dari perusahaan maupun artis musik kita saat ini adalah dari kegiatan konser dan lainnya yang melibatkan fans dalam jumlah besar,” demikian penjelasannya.
Dedi juga memberikan gambaran bahwa sebelum terjadi pandemi pendapatan artis musik porsinya lebih banyak dari event dan kegiatan promosi atau pentas, sementara untuk penjualan dari lagu tidak bisa diharapkan tinggi dengan perkembangan teknologi digital. Namun dengan adanya pandemi, maka potensi tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis.
“Karena itulah kita harus super kreatif untuk dapat bertahan menghadapi situasi yang sulit ini,” imbuhnya.
Menurut Dedi, ada banyak hal yang dilakukan oleh para artis merespon situasi sulit pandemi ini. Banyak yang masuk ke platform digital seperti membuat channel Youtube, podcast dan ada juga yang membuat berbagai kreativitas pentas dengan basis digital atau virtual. Banyak pula artis yang memilih untuk menjalankan usaha produktif seperti rumah makan atau bisnis lainnya. Beberapa memilih pulang kampung dan menikmati waktu sambil menunggu masa pandemi usai.
“Itu semua terserah pilihan mereka. Tapi saya yakin akan selalu ada gagasan-gagasan baru yang dihasilkan dalam setiap situasi, sesulit apapun,” demikian pungkasnya sebelum bersiap meninggalkan hotel menuju bandara.
(Jurnalis : Hariyo Pradipto)