Berita Nasional Terpercaya

DIRGAHAYU BERNAS, INSPIRASI KEMAKMURAN BANGSA

0

15 November merupakan tanggal yang bersejarah bagi Harian Bernas.

Ya, tepat hari ini Harian Bernas genap berusia 74 tahun. Sebuah perjalanan yang panjang yang dimulai bersamaan dengan gegap gempita revolusi bangsa ini. Tepatnya pada tanggal 15 November 1946, pada saat situasi revolusi yang memanas dengan upaya agresi Belanda dan perpindahan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta, Mr. Soemanang Soerjowinoto (Notonagoro) bersama Mashoed Hardjokoesoemo, Bob Maemun, Drs Marbangoen, Mohammad Soepadi, Darsyaf Rahman dan RM Soetio mendirikan Surat Kabar Nasional yang merupakan cikal bakal Harian Bernas.

Dalam perjalanannya Surat Kabar Nasional berganti nama menjadi Harian Suluh Indonesia (1965), Harian Suluh Marhaen (1966),  Harian Umum BERITA NASIONAL (1969), Harian BERNAS (1991), Harian Pagi BERNAS JOGJA (2004), HARIAN BERNAS (2015). Mengikuti perkembangan zaman, pada 15 November 2015 Harian Bernas sekaligus mendirikan media cyber HarianBernas.com dan berganti menjadi Bernas.id dari 2017 sampai dengan sekarang.

Sejarah lengkap Bernas dapat dibaca di sini Sejarah BERNAS dari surat kabar NASIONAL hingga Migrasi Total ke BERNAS.ID

Menjadi media lintas zaman, Bernas telah menjadi saksi sekaligus pelaku dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Bernas jatuh dan bangun dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, namun tetap memiliki prinsip sebagai bagian dari pilar demokrasi. Banyak wartawan senior telah terlahir dan dibesarkan dari Bernas, yang telah berkiprah secara nasional.

Semangat yang diwariskan dari para perintis dan pendahulu inilah yang menjadi diskusi hangat redaksi dan direksi Bernas.id yang telah menyepakati tagline baru untuk Bernas yaitu “Inspirasi Kemakmuran Bangsa” , Saya cukup exciting mengikuti proses diskusi tim yang kami sebut sebagai Collective Inteligent ini. Terdapat 4 komponen yang teridentifikasi merupakan kekuatan dahsyat bangsa kita jika dipersiapkan dan dikelola dengan tepat. 

Pertama, Generasi Muda.

Ini dikaitkan dengan peluang Bonus Demografi Indonesia yang diproyeksi puncaknya akan terjadi pada tahun 2030, yaitu ketika rasio ketergantungan angkatan kerja (umur 18-55 tahun) lebih tinggi dibandingkan angkatan tidak bekerja. Tentu saja peluang ini akan terlewat jika negara kita tidak memanfaatkan dengan tepat melalui penguatan kompetensi SDM, perbaikan sistem pendidikan, sinkronisasi aturan, dan juga pembangunan infrastruktur yang mendukung. Kita perlu memberi ruang kepada generasi muda untuk menemukan momentum 

Kedua, Ekonomi Kreatif

Perkembangan transformasi digital menjadi akselerator tumbuhnya ekonomi kreatif, yaitu kegiatan ekonomi yang mengintensifkan kreativitas dan informasi dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Banyak implementasi konsep ekonomi kreatif ini bermunculan dalam berbagai jenis industri kreatif (17 subsektor ekonomi kreatif) yang masih membutuhkan perlindungan, pembinaan, pemberdayaan dan pendampingan.

Ketiga, UMKM

Jumlah UMKM menurut data BPS terakhir adalah sebanyak 64.194.056 yang melibatkan 99% populasi, 97% tenaga kerja, 60% GDP, dan 58% investasi.  Bandingkan dengan jumlah usaha besar sebanyak 5.550 (0,01%), hal ini memperlihatkan rasio kesenjangan masih menjadi pekerjaan rumah kita, bagaimana komposisi UMKM yang lebih banyak namun hanya menyumbang 14% dari total ekspor, dan hanya13% yang sudah go digital. Kita harus memperkuat UMKM, apalagi pasca pandemi Covid, karena menyelematkan UMKM sama dengan menyelamatkan bangsa Indonesia.

Keempat, Desa

Revitalisasi desa yang dihadirkan bersamaan dengan pengakuan hak dan kewenangan desa dalam Undang-undang Desa mengarahkan bandul pemberdayaan ekonomi di wilayah perdesaan. Konstitusi membuka demokrasi ekonomi bagi masyarakat desa dengan memberikan kepada desa kemandirian dalam membuat rencana dan mengelola dirinya sendiri. BUMDesa juga telah menjadi lokomotif dalam pengembangan ekonomi desa, yang membawa pemerataan dan keadilan ekonomi dalam masyarakat. Karena itu, Desa merupakan komponen penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Saya meyakini sekali bahwa konvergensi keempat komponen ini akan menjadikan visi dan cita-cita kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita akan segera terwujud. Kami di Bernas akan senantiasa memperkuat empat komponen tersebut, dengan turut serta memabngun ekosistem kemakmuran bangsa.

Yogyakarta, 15 November 2020
Cahyadi Joko Sukmono – Pemimpin Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.