Berkembangnya Paham Radikal dan Intoleran, Diangkat dalam Refleksi Akhir Tahun MDHW

JAKARTA, BERNAS.ID – Pengurus Pusat Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PP MDHW) mengadakan acara refleksi akhir tahun dan do'a untuk bangsa pada Rabu malam, 23 Desember 2020. Acara yang dilaksanakan di kantor PP MDHW Jln. Tegal 2A Menteng Jakarta Pusat tersebut dihadiri oleh Ketua Umum MUI dan Rois Am PBNU KH. Miftahul Achyar dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Selain itu hadir juga Ketua Umum PP MDHW KH. Musthofa Aqil Siraj, Kepala BNPT RI Komjen Pol Boy Rafly Amar, Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa, KH. Irfa'i Nachrowi Dewan Penasehat PP MDHW serta KH. Nurul Yakin Ishaq, Katib Syuriyah PBNU.
Acara dilaksanakan secara offline di kantor PP MDHW dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, dan daring melalui MDHW TV, aplikasi Zoom dan media sosial yang terhubung dengan Majelis Dzikir Hubbul Wathon.
Dalam pesan damainya, KH. Miftahul Achyar Ketua Umum MUI menyampaikan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian pandemi Covid-19 yang luar biasa. Namun situasi ini tidak menghentikan manusia untuk tetap bisa melaksanakan ibadahnya. Termasuk saat ini, ibadah dzikir dan refleksi kebangsaan yang disampaikan secara daring.
“Saya mengapresiasi acara Majelis Dzikir Hubbul Wathon ini, walaupun dalam keterbatasan situasi tidak menghentikan kontribusinya kepada umat, bangsa dan negara”, kata Kiai Miftach.
Sementara itu Ketua Umum PP MDHW, KH. Musthofa Aqil Siroj, dalam refleksi akhir tahun tersebut menyampaikan bahwa pemikiran ekstremisme-radikalisme, anti toleransi justru berkembang dan menemukan banyak momentumnya pada tahun 2020 sebagai efek politik 2019. Keadaan seperti ini harus segera diatasi bersama demi kelangsungan dan masa depan NKRI yang berdasarkan Pancasila.
“Majelis Dzikir Hubbul Wathon menilai bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara harus terus dibangun di atas nilai-nilai persaudaraan, persatuan dan kesatuan nasional. Oleh karena itu PP MDHW mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu-padu, menjaga kerukunan dan perdamaian, dan menyebarkan dakwah Islam yang rahmatan rahmatan lil alamin,” kata Kiai Musthofa.
Selain itu, Kiai Musthofa menambahkan di tengah berjalannya roda pemerintahan Ir. H. Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin, kita dihadapkan dengan cobaan berupa pandemi covid-19 yang juga melanda Indonesia. Kondisi merupakan ujian di tengah-tengah kerja dan langkah pemerintahan Presiden Jokowi dalam mewujudkan Indonesia maju, adil dan sejahtera.
“Majelis Dzikir Hubbul Wathon mendukung langkah-langkah pemerintah dalam penanganan pandemi dan pemulihan kondisi ekonomi. Serta mendoakan dengan setulus-tulusnya, semoga Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya diberikan kekuatan dan kesehatan untuk menatap dan bekerja pada tahun 2021 lebih giat dan baik lagi,” tegas Kiai Musthofa.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal (TNI) Hadi Tjahjanto melalui pesan secara virtual menyampaikan bahwa akhir-akhir ini semakin marak politik identitas, beberapa isu bahkan menjadi sensitif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk itu diperlukan wawasan yang luas dan kedewasaan dalam kehidupan sosial. Diperlukan peran dari semua pihak untuk bisa membendung dan memberikan solusi atas permasalahan ini.
“Kami berharap Majelis Dzikir Hubbul Wathon bisa berperan terutama melalui media MDHW TV untuk memberikan pemahaman agama yang rahmatan rahmatan lil alamin dan kebangsaan yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Dalam acara yang sama, Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa selain Virus Covid-19 melanda Indonesia dan seluruh dunia,
BNPT melihat ada virus lain selain Covid-19, yaitu virus radikal intoleran. “Bangsa Indonesia harus mampu menangani dua virus itu dalam waktu bersamaan,” ujarnya.
Ditambahkannya, pemerintah sudah melakukan upaya yang luar biasa dalam penanganan virus covid-19, sampai kemudian memperoleh vaksin. Dalam penanganan virus intoleran, BNPT mengajak semua pihak untuk berperan aktif di lingkungan masing-masing sehingga pemahaman Islam yang penuh toleran, menghargai perbedaan dan cinta tanah air bisa terwujudkan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa untuk bangsa yang disampaikan oleh KH. Irfa'i Nachrowi, Pengasuh Ponpes Kasepuhan Atas Angin Ciamis dan dilanjutkan dengan doa penutup oleh KH. Nurul Yaqin Ishak Katib Syuriyah PBNU.
Dalam pembukaan doanya, Kiai Irfa'i menyampaikan bahwa hanya dengan rahmat dan kasih sayang Allah SWT, kita semua bangsa Indonesia dapat keluar dari segala persoalan sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang adil, makmur, sentosa dan sejahtera. (nch)