Berita Nasional Terpercaya

Sambut Pilkada Gembira, Warga Sleman Ramai-ramai Pasang Tarub

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Tradisi tarub merupakan salah satu kegiatan persiapan orang Jawa yang akan menyelenggarakan hajat “mantu” menikahkan anaknya. Bentuk pemasangan tenda dan penataan ruangan di sekitar rumah sebagai tambahan kebutuhan untuk melayani tamu undangan yang hadir.

Selain mendirikan tenda, dalam salah satu tradisi jawa ini juga dihiasi dengan berbagai anyaman yang terbuat dari daun kelapa atau yang dikenal sebagai janur. Seluruh elemen hiasan yang dibuat di dalam tarub, diilhami sebagai simbol doa keselamatan lahir batin untuk pasangan pengantin.

Jelang pelaksanaan pemilihan 9 Desember 2020 di Kabupaten Sleman, puluhan halaman rumah warga justru memasang tarub. Saat mendatangi salah satu lokasi tarub di Padukuhan Ngawen, Trihanggo, Gamping, rumah tersebut rupanya tidak menyelenggarakan pernikahan.

Salah satu anggota DPRD Sleman Fraksi PDI Perjuangan, Y. Gustan Ganda menuturkan, pemasangan tenda dengan hiasan janur tersebut adalah posko pemenangan Kustini-Danang. Tarub tersebut adalah ungkapan kegembiraan masyarakat Sleman dalam menyambut Pilkada.

“Dari awal kami koalisi sepakat mengajak masyarakat bergembira menyambut pilkada. Dan ini tercermin dari beberapa wilayah dengan gotong royong secara suka rela dan penuh kecerian guyon khas orang Sleman. Mereka membuat tarub di wilayahnya masing-masing” jelasnya, Selasa (8/12/2020).

Nama tarub sendiri, menurut Gustan Ganda, memiliki arti ditata ben murub. Arti tersebut diejawantahkan tim pemenangan Kustini-Danang dengan makna menata Kabupaten Sleman, harus dilandasi dengan hati gembira supaya lebih bercahaya.

Tidak sedikit pula di beberapa wilayah lain, dibuat penjor yang diartikan sebagai kesejahteraan dan kemakmuran. Semangat ini yang dibangun oleh masyarakat dalam membangun Sleman yang tercemin dari posko-posko pemenangan Kustini-Danang. 

“Mereka bersama-sama penuh kegembiaraan dalam membangun posko. Yang mana ini mencerminkan semangat menata Sleman lebih bercahaya dan menuju kesejahteraan serta kemakmuran” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris tim koalisi pemenangan Kustini-Danang, Abdul Kadir menyebut posko pemenangan dimaksudkan untuk membantu masyakat dalam mengenal pemilu yang dilaksanakan  dalam masa pandemi Covid-19. 

Terdapat sekitar 51 posko pemenangan yang terbagi dua hingga empat posko di setiap Kapanewon seluruh Sleman. Dengan fungsi koordinasi di dalamnya, tim pemenangan ingin memberikan rasa nyaman kepada semua elemen masyarakat. 

Di setiap posko, lima hingga sepuluh orang relawan bertugas menjelaskan teknis-teknis pemilihan sesuai dengan simulasi yang dilakukan oleh KPU. Selain itu, relawan juga dibantu dengan satuan tugas anti money politik, akan berpatroli dan mencatat seluruh kejadian dalam rangka menangkal praktik politik uang.

“Ini adalah “action” kami dalam memberi kepastian tentang pilkada yang aman secara sosial dan kesehatan,” terangnya.

Ditegaskan Kadir, setiap posko yang melibatkan semua kekuatan struktural partai koalisi, akan bergerak bersama relawan untuk menangkap pelaku politik uang. Semangat ini, dilanjutkan Kadir, untuk mengajak seluruh masyarakat memilih dengan bijaksana sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang berkapasitas dan berintegritas demi Sleman.

“Yang pasti kami sudah memulainya. Jangan coba-coba melakukan bitingan,” tegasnya.

Sementara, salah seorang milenial asal Condongcatur Kapanewon Depok, Elvi Nur mengaku kagum dengan berbagai metode kampanye yang dilakukan tim Kustini-Danang dalam mensukseskan Pilkada Sleman.

“Selalu ada yang unik dan baru. Selain posko ini, juga sudah ada konvoi kendaraan di beberapa wilayah. Mengajak semua untuk ikut terlibat dengan tindakan-tindakan positif,” pungkasnya. (cdr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.