Bagaimanakah Pengaruh Corona Terhadap Ekonomi Orang-orang Desa?

Oleh: Sudjarwadi dan Monica
Bernas.id – Pada hari Minggu ini, Situtena memiliki waktu yang cukup longgar dan santai. Pagi hari ia memulai dengan berolahraga di taman kecil yang ada di halaman tengah rumahnya, sambil menghirup udara segar karena semalam habis turun hujan. Tamannya kecil tetapi penuh dengan berbagai tanaman hasil karya istrinya, Yatica, yang gemar bercocok tanam. Selain tanaman hias, ada empon-empon dan sayuran seperti selada, timun, terung, cabai, kemangi, tomat, dan sawi. Cukup untuk lalapan atau selingan jika pedagang sayur langganannya sedang tidak keliling.
Yatica biasa memetik sayuran sendiri. Situtena melakukan pemanasan, kemudian berolahraga ringan, sesuai dengan usianya, tidak ngoyo tapi rutin berolahraga dan menjaga kesehatan yang dirasa sangat penting terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Setelah berolahraga, Situtena mengambil minum air putih kemudian mengambil koran untuk dibaca di teras rumahnya.
Saat sedang asyik membaca tiba-tiba ada yang datang, ternyata Pak Karseno, kenalannya yang tinggal di kampung dekat perbatasan kota. Desa tempat tinggal Pak Karseno masih terdapat area persawahan dan kebun-kebun yang lumayan luas untuk ditanami. Selain itu, desanya juga terkenal dengan industri genting. Pak Karseno seorang yang cukup ulet dan rajin mengelola kebunnya, selain bertani, ia bisa bertukang, kebetulan juga dia adalah ketua RT di desanya.
?Selamat pagi, Pak Situtena. Maaf, saya mengganggu pagi-pagi,? sapa Pak Karseno setelah cuci tangan di tempat yang disediakan untuk tamu.
?Silakan masuk, Pak. Mari silakan duduk, tidak mengganggu, Pak. Ini cuma sedang menyimak berita-berita di koran. Ada perlu apa, Pak? tumben sekali pagi-pagi ke sini.?
?Iya, Pak. Ini … saya hanya mampir sebentar, sekadar berbagi sedikit panenan, Pak.?
?Terima kasih. Bagus-bagus sekali hasil panennya. Nanam sendiri, Pak?? tanya Situtena.
?Iya, Pak. Kebetulan sedang panen, sebagian saya bagi ke saudara-saudara di kota.?
?Ooh … ada tamu, ya? Pak Karseno apa kabar?? tanya Yatica yang muncul dari dalam rumah karena mendengar percakapan mereka.
?Alhamdulillah, sehat, Bu.?
?Yat, itu Pak Karseno membawakan petai, pepaya, dan pisang.?
?Wah … terima kasih, Pak Karseno. Jadi repot-repot bawa macam-macam ini.?
?Tidak repot, Bu. Sekadar hasil dari kebun sendiri.?
?Silakan dilanjutkan obrolannya. Saya bikinkan minum dulu, ya!? lanjut Yatica sambil masuk ke rumah.
?Pak Karseno, menanam apa saja di kebun dan sawahnya?? tanya Situtena melanjutkan percakapan.
?Ada macam-macam, Pak. Selain padi dan palawija, saya coba-coba menanam semangka, blewah, dan melon. Ternyata buah-buah itu juga bisa tumbuh di area sawah tempat tinggal saya. Karena melihat keberhasilan menanam buah-buah itu, orang-orang di desa pun ikut menanam semangka, melon dan blewah. Hasilnya cukup memuaskan dan mereka sudah beberapa kali panen. Sebelumnya petani di desa saya hanya mengandalkan hasil panen dari tanaman padi, jagung, dan kacang-kacangan?
?Semangka apa, Pak??
?Ada semangka merah dan kuning, Pak. Keduanya bisa tumbuh di tempat saya. Tetapi karena ini sedang musim hujan, belum bisa menanam buah lagi, akibat lahannya terendam air jika hujan deras.?
?Bagaimana pengaruh adanya Covid-19 pada kehidupan sehari-hari dan kehidupan di tempat tinggal Pak Karseno??
?Keluarga saya, syukur alhamdulillah sehat, Pak. Anak-anak juga saat ini yang sedang kerja, kuliah, maupun sekolah semuanya lancar meski sekarang sedang belajar dari rumah. Anak pertama saat ini bekerja di luar Jawa, anak kedua sudah semester lima di UGM, anak ketiga kelas satu SMP. Meski sedang masa-masa sulit, saya bisa bertahan dari hasil bertanam, membantu tetangga yang membutuhkan tenaga, atau sesekali juga ikut membuat genting di tempat tetangga. Yang terpenting adalah selalu bersyukur dan minta perlindungan dari Allah. Semoga selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Saya berkeyakinan bahwa rezeki itu dari Allah, asal kita terus berusaha. Warga di desa juga sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Tapi tetap saya ingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Dalam pertemuan rutin RT dan grup WA, ada himbauan agar warga menjaga kebersihan, kesehatan, tetap menjaga jarak, dan memakai masker.?
?Benar, Pak. Kita harus selalu bersyukur dan percaya bahwa Allah selalu melindungi kita. Ikut senang mendengar keluarga Pak Karseno dalam keadaan sehat dan bahagia.?
Yatica datang membawa minuman, ?Ini ada wedang uwuh untuk menghangatkan badan, sangat baik juga untuk kesehatan, Pak. Silakan diminum. Maaf saya tidak bisa ikut bergabung,? kata Yatica sambil tersenyum dan berlalu.?
?Matur nuwun, Bu …?
Situtena dan Karseno kemudian menikmati wedang uwuh, minuman tradisional yang kaya manfaat. Secara etimologi, ?wedang? dalam bahasa Jawa berarti ?minuman? sedangkan ?uwuh? berarti ?sampah?. Penamaan wedang uwuh karena penampilannya yang jika diseduh atau direbus, minuman tersebut terlihat berantakan seperti sampah rempah. Setelah berbincang-bincang, Karseno pun pamit pulang.
Cerita tentang Situtena dan tamunya adalah salah satu dari banyak variasi dampak Covid-19 pada kehidupan orang-orang di desa. Ternyata Pak Karseno masih bekerja seperti biasa, petani dan tukang di kala tertentu. Secara ekonomi tidak terdampak negatif. Namun, tidak semua orang dapat sepeti Pak Karseno yang punya kelebihan hasil pekarangan, untuk diberikan ke saudara-saudaranya di kota juga.
Pengaruh Covid-19 ke warga desa dalam hal ekonomi, dapat diduga terdistribusi normal. Berapa banyakkah data yang telah dikumpulkan dan diteliti mendalam? Seperti apakah distribusi statistikanya? Keluarga Pak Karseno termasuk rata-rata atau di bagian positif? Distribusi normal statistika ada rata-rata, ada sisi positif, ada sisi negatif. Rata-rata seperti apa, varian seperti apa, dan parameter dampak ekonomi yang dipilih apa saja?
Para pemerhati ekonomi tentu telah melakukan penelitiannya, sebagai satu pengalaman membuat gambar ilmu pengetahuan dengan dokumentasi ilmiah berguna sebagai tambahan rujukan berharga pembuatan kebijakan yang makin cocok dengan kondisi nyata Indonesia. Negeri kita Indonesia wilayahnya luas, dengan berbagai keunikan kepulauan, penduduk bertempat tinggal tersebar di berbagai pulau berpenghuni. Penduduk melakukan aktivitas dalam variasi yang sangat menarik untuk diteliti berkaitan dengan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.