Berita Nasional Terpercaya

Sektor Pariwisata Mulai Bangkit, Aceh Nyatakan Punya Potensi Besar

0

Bernas.id – Secara bertahap, Nanggroe Aceh Darussalam siap menerima kunjungan wisatawan. Karena pihak pengelola dan penyedia jasa wisata menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan melakukan simulasi untuk membiasakan tatanan era adaptasi kebiasaan baru seperti rencana yang di sampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahhudin Uno yang mengumumkan tahun 2021 akan menjadi tahun pemulihan industri pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, Sandiaga Salahhudin Uno mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) untuk bersinergi, termasuk membangun narasi positif agar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dapat menjadi lokomotif kebangkitan Ekonomi dan menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, dan menjaga jarak) dan K4 (Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (Keamanan), dan Evironment (ramah lingkungan) biasa disingkat CHSE.

Terkait strategi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memulihkan Pariwisata dan Ekonomi kreatif pada 2021, Sandiaga Salahhudin Uno menjelaskan akan ada tiga pilar yang akan menjadi program Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dalam proses mendorong perkembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) di tahun 2021 yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Makna tiga programnya yakni, pilar pertama ada Inovasi, adalah menggunaka metode Big data untuk memetakan potensi dan memperkuat seluruh aspek Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf). Pilar kedua, ada adaptasi, maknanya membiasakan dan mendisiplinkan penerapan protokol (Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (Keamanan), dan Evironment (ramah lingkungan) CHSE (K4) di setiap destinasi pariwisata sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya melakukan sertifikasi CHSE gratis. Pilar ketiga adalah kolaborasi, yaitu di mana Kementeri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai fasilitator aktif akan berkolaborasi dengan ekosistem Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

Sektor pariwisata yang sudah mulai menggeliat bangkit Contohnya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Hal ini juga dibuktikan oleh, komentar salah satu netijen di unggahan akun twitter Sandiaga Salahhudin Uno,  “Aceh punya potensi besar pak khususnya Aceh Besar” Dikutip dari akun twitternya @DAYPIC1. Melihat hal tersebut, menunjukan bahwa, perekonomian sektor wisata pun kembali berdenyut, setelah sempat ditutup akibat pandemi Covid-19. Wisatawan yang berkunjung diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat berada di lokasi wisata.

Sementara itu, upaya pemerintah untuk mengantisipasi risiko dibukanya kembali tempat wisata di antaranya dengan menyediakan tempat cuci tangan, tidak membuat kegiatan yang dapat mengundang banyak pengunjung dan mengatur jarak tempat duduk. Selain itu, diwajibkan Tes Swab atau Rapid Tes bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung.

Beberapa objek wisata yang diminati para wisatawan yaitu Pesona Pantai Lampuuk, Pantai Pasir Putih, dan Pantai Syiahkual. Tapi di sini lebih dominan wisatawan berkunjung ke Pantai Lampuuk, Lokasinya terletak di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Selain dikunjungi wisatawan lokal, pantai ini mulai dikunjungi wisatawan dari luar daerah, khususnya dari Sumatera Utara. 

Di tengah pandemi Covid-19 Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam juga memberikan imbauan tambahan kepada masyarakat jika, mengalami gejala-gejala Covid-19 untuk tidak keluar dari rumah dan tidak mengunjungi tempat-tempat wisata, agar tidak berdampak pada orang banyak, lakukan isolasi mandiri terlebih dahulu hingga pulih kembali.(mwe) 

Leave A Reply

Your email address will not be published.