“Charity 94”, Pameran Seni untuk Kemanusiaan dari Seniman Seangkatan

BANTUL, BERNAS.ID – Puluhan karya seni terpampang indah si dinding ruangan lantai atas Indieart House, Bantul. Ini adalah karya-karya dari para perupa alumni seni rupa ISI Yogyakarta angkatan 1994 (KAWAN 94), ditambah beberapa seniman Kulonprogo.
Di masa pandemi COVID-19, para seniman ini punya tekad mulia untuk menyukseskan sebuah pameran amal bertajuk “Charity 94”. Hasil penjualan dari karya lukis ini akan disumbangkan pada mereka yang terdampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan ini, termasuk bagi para pengungsi bencana erupsi Merapi.
Kebanyakan lukisan yang dipamerkan menggambarkan keindahan alam Tanah Air. Terlebih karena sebagian lukisan merupakan hasil melukis on the spot di kawasan wisata Watu Lempeng, Kulonprogo, beberapa waktu lalu. Kebanyakan lukisan ditorehkan menggunakan cat minyak dan akrilik. Namun ada juga yang memakai pensil warna di atas kanvas. Beberapa lukisan bahkan telah laku terjual sebelum pembukaan pameran.
I Nyoman Darya selaku pemilik Indieart House merasa senang, karena di masa pandemi para seniman seangkatan masih bisa beraktivitas, dan membuat kegiatan sosial yang sangat membutuhkan waktu dan semangat yang tinggi.
“Indieart House berkesempatan memamerkan karya-karya yang sangat bagus sekali, terlebih karena ini pameran amal yang akan didonasikan nantinya,” kata Nyoman dalam pembukaan pameran, Sabtu (6/2/2021) sore.
President Director Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari yang membuka acara pameran mengatakan, ide berbagi yang diinisiasi oleh Dewa Mustika Art Lab dengan menghimpun pelukis-pelukis untuk ikut membantu mereka yang tidak mampu dan terdampak oleh pandemi COVID-19 ini sangatlah menginspirasi. Karya dari pelukis dalam pameran ini menurutnya tidak hanya akan dinikmati oleh penikmat seni itu sendiri, tetapi hasilnya juga akan dinikmati oleh masyarakat luas yang membutuhkan uluran tangan.
“Hari ini luar biasa banget. Saya sangat gampang tersentuh oleh hal-hal yang sifatnya sosial. Seniman aja begitu pedulinya dengan sosial. Bagaimana dengan kita? Kita juga harus melakukan upaya yang sama,” katanya.
Sementara itu Made Dewa Mustika dari Dewa Mustika Art Lab selaku ketua penyelenggara pameran mengaku bahagia, bisa menginisiasi sebuah kegiatan amal untuk kemanusiaan yang melibatkan rekan-rekan satu angkatan bertajuk “Charity 94”. Berdasar atas spirit persaudaraan dan rasa kepedulian terhadap kondisi sosial kemanusiaan, kami bisa berkumpul lagi untuk mengambil peran sederhana dalam menyikapi dampak pandemi yang berkepanjangan.
Sebagai insan seni yang dianugerahi kepekaan rasa, menurutnya merupakan suatu panggilan jiwa untuk bisa berbakti mengamalkan peran seni dalam menumbuhkan rasa empati sosial. Rangkaian acara pameran menurutnya sudah diawali dengan On The Spot Painting bersama yang diselingi dengan bakti sosial berbagi sembako di Kulonprogo, dan bermuara pada sebuah acara pameran ini, dimana hasilnya nanti akan didonasikan dengan cara yang kreatif dan inspiratif kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.
“Semoga hal seperti ini bisa menginspirasi masyarakat untuk membuat hal yang sama, dengan nafas yang berbeda. Semoga hal ini bisa bergulir di masyarakat,” harap Dewa. (den)