Investasi Apartemen: Cara, Keuntungan, dan Risiko

Investasi apartemen sedang menjadi tren bagus saat ini. Bahkan, investasi ini diprediksi akan terus berkembang dari tahun ke tahun. Hal itu dikarenakan tingkat kepadatan penduduk yang semakin bertambah. Pembangunan hunian pun juga kian bertambah.
Investasi apartemen merupakan tindakan pembuatan atau pembelian apartemen yang tujuannya untuk disewakan bukan ditempati pemiliknya. Dari penyewaan tersebut keuntungan akan didapatkan.
Investasi apartemen bisa dilakukan oleh siapapun. Investasi jenis ini bahkan disebut-sebut mempunyai prospek yang cerah. Seperti investasi lain pada umumnya, tidak hanya keuntungan, kerugian investasi apartemen pasti ada.
Bagi yang belum punya pengalaman investasi apartemen, tidak perlu cemas. Risiko-risiko yang ada bisa diantisipasi dengan cara memahami seluk-beluk investasi apartemen terlebih dahulu mulai dari pengertian, caranya, keuntungannya, hingga risikonya.
Mari terlebih dahulu kita berkenalan dengan investasi apartemen. Bisnis properti yang bisa membuat Anda menjadi “sultan”.
Cara Investasi Apartemen
1. Melakukan Riset Lokasi dan Status Lahan
Langkah awal yang harus Anda lakukan sebelum mulai melakukan investasi apartemen adalah melakukan riset terlebih dahulu. Cari tahu informasi mengenai lokasi yang dipilih; seperti apa kenaikan harga dan kestrategisan lokasi. Sebab lokasi apartemen akan menentukan harga dan prospek investasi Anda.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan status lahan yang akan Anda pilih untuk investasi. Hal itu sangat penting agar Anda nantinya tidak mendapat lahan sengketa. Pastikan juga lahan yang Anda pilih punya potensi dilirik oleh pengembang.
Tujuannya agar investasi apartemen Anda tidak mengalami permasalahan di kemudian hari. Terlebih, dengan adanya pengembang segala urusan administrasi, perizinan, dan perawatan menjadi mudah.
2. Memperhatikan Fasilitas Apartemen
Salah satu kunci apartemen banyak diminati orang terletak pada fasilitasnya. Oleh karena itu, sebagai seorang pemilik, Anda harus menyediakan fasilitas sebaik mungkin di apartemen Anda.
Fasilitas tidak harus mahal, namun yang terpenting lengkap. Dengan begitu penghuni yang tinggal merasa nyaman dan dimudahkan untuk melakukan apa saja.
Pemberian fasilitas yang lengkap juga akan mendongkrak harga apartemen Anda, sehingga keuntungan Anda juga semakin meningkat. Misalnya, dengan menyediakan kolam renang, tempat olahraga, tempat rapat, dan sebagainya.
3. Memperhatikan Keamanan Apartemen
Keamanan sangat penting dalam bisnis apartemen. Pasalnya, di area apartemen banyak orang keluar-masuk. Oleh karena itu, untuk menjaga kepercayaan penyewa Anda harus menyediakan keamanan yang lengkap dan ketat. Sediakan satpam, kunci pintu yang privat, serta CCTV di tiap sudutnya.
4. Menyediakan Berbagai Jenis Sewa
Jika semua keperluan di atas sudah terurus, langkah selanjutnya adalah menyewakan apartemen. Tawarkan beragam jenis sewa, mulai dari sewa bulanan, tahunan, hingga sewa untuk keperluan tertentu misalnya shooting.
Penyewaan apartemen tahunan sangat menguntungkan karena Anda tidak perlu melakuka perbaikan atau perawatan dalam waktu satu tahun ke depan. Selain itu, Anda juga tidak mengeluarkan biaya untuk iklan.
Penyewaan apartemen bulanan juga cukup menguntungkan. Permintaan sewa jangka pendek atau bulanan sangat banyak. Anda tidak perlu khawatir ketika kontrak si penyewa telah habis.
Menawarkan apartemen untuk lokasi shooting kini banyak dilalukan oleh pemilik bisnis properti. Penyewaan untuk shooting akan menguntungkan banyak hal. Apabila pihak yang melakukan shooting memiliki popularitas yang bagus, maka nama apartemen bisa ikut terangkat.
Keuntungan Investasi Apartemen
Keuntungan investasi apartemen sangat lah besar. Bahkan berdasarkan riset, bisnis properti menjadi salah satu bidang yang menghasilkan orang-orang kaya di Indonesia. Berikut keuntungan-keuntungan yang akan Anda dapat.
Apartemen kini menjadi hunian yang banyak dicari. Banyak keluarga yang memilih tinggal di apartemen karena kemudahannya dalam mendapat fasilitas serta akses ke lokasi yang dibutuhkan. Begitu pula dengan pasangan muda yang sedang fokus dengan karir. Karena jarang di rumah, mereka memilih apartemen sebagai tempat tinggal.
1. Harga Jual Terus Meningkat
Harga jual apartemen rata-rata selalu meningkat setiap tahunnya. Peningkatan mencapai 5 hingga 10 persen pertahunnya. Risiko mengalami penurunan harga relatif sangat kecil.
Harga apartemen selalu naik karena peminat apartemen semakin banyak tiap tahunnya. Anda juga tidak perlu takut akan inflasi, karena peningkatan harganya melebihi pertumbuhan inflasi.
2. Harga Terjangkau untuk Modal Kecil
Melihat keuntungannya yang menjanjikan, harga apartemen terbilang cukup terjangkau. Bagi Anda yang memiliki anggaran mepet atau minim, Anda bisa membeli apartemen yang berukuran kecil. Semakin kecil luas apartemen, maka semakin murah juga harga belinya.
Berbeda dengan bisnis properti yang lainnya, investasi apartemen bisa dilakukan dengan modal kecil. Meski harga sewanya juga lebih murah, namun peminatannya yang sangat tinggi akan cepat mendatangkan omset.
3. Harga Sewa yang Menjanjikan
Harga sewa apartemen terhitung lebih tinggi dari harga sewa rumah. Para penyewa berani membayar harga tersebut karena apartemen menyediakan fasilitas yang menarik dan menjawab kebutuhan penyewa. Hal itu tentu saja sangat menguntungkan para pebisnis apartemen.
4. Penjualan yang Mudah
Jika Anda seorang pebisnis properti yang memilih sistem jual-beli daripada penyewaan, apartemen juga sangat mudah dijual. Apartemen studio maupun apartemen besar banyak diminati oleh para investor. Terutama di kota yang memiliki populasi penduduk yang tinggi.
5. Investasi Berbasis Simpanan
Keuntungan yang didapat dari bisnis apartemen bisa dikatakan tergolong dalam investasi berbasis simpanan. Karena sifatnya berupa bangunan, jadi Anda tidak akan gampang tergiur untuk menjadikan investasi tersebut menjadi uang tunai dan menghabiskannya.
Risiko Investasi Apartemen
Apabila Anda memiliki strategi yang matang, risiko investasi apartemen sebenaranya bisa dimitigasi. Berikut risiko-risiko yang ada dalam investasi apartemen.
1. Harga Apartemen Turun
Meski terbilang harga apartemen selalu naik, tapi di saat tertentu harga apartemen bisa mengalami penurunan. Penurunan harga apartemen bisa disebabkan karena beberapa hal, misalkan karena pandemi, terjadinya konflik sosial maupun politik, hingga permasalah ekonomi daerah maupun nasional.
Sebagai salah satu sebab yang ada saat ini, pandemi membuat banyak tempat wisata maupun perbelanjaan terpaksa tutup. Selain itu, orang-orang juga takut keluar rumah karena adanya ancaman terkena penyakit. Perubahan mobilitas tersebut membuat harga sewa apartemen menurun.
2. Terlambat atau Tertunda Dibangun
Kasus ini biasanya terjadi pada pebisnis yang melakukan investasi sejak lahan kosong. Apartemen baru akan dibangun. Meski belum sepenuhnya jadi, biasanya pemasaran apartemen sudah dijalankan.
Namun terkadang, masalah yang muncul adalah apartemen gagal didirikan atau tidak selesai dibangun. Kasus lain adalah pembangunan apartemen terlambat atau molor dari jadwal.
Permasalahan-permasalahan tersebut terjadi karena berbagai hal, salah satunya karena izin belum selesai. Apabila apartemen belum berdiri tapi sudah ada pembeli, maka pemilik apartemen harus memberi ganti-rugi kepada penyewa.
3. Bunga KPR Naik
Harga properti yang tinggi membuat beberapa orang kesulitan membeli secara cash atau tunai. Oleh karena itu, pembelian properti di Indonesia hampir 70 ? 80% melalui pinjaman KPR bank.
Pinjaman KPR sangat membantu para pembeli yang belum mempunyai dana banyak. Namun di sisi lain, KPR mempunyai risiko yang kerap diabaikan orang. Apabila suku bunga naik, maka angsuran cicilan kredit juga mengalami kenaikan.
Biasanya peminjaman dari KPR memberi program bunga fixed pada tahun-tahun awal, biasanya 3 ? 5 tahun pertama. Setelah masa bunga fixed, cicilan yang harus dibayar pun meningkat drastis. Tentu saja hal itu akan mengganggu ke keuangan Anda.
4. Persaingan yang Ketat
Ketika investasi apartemen menjadi tren maka semakin banyak juga orang yang melakukan bisnis tersebut. Tentu saja hal itu akan membuat persaingan bisnis apartemen semakin ketat. Risiko yang akan terjadi, beberapa apartemen akan kehilangan pelanggan.
5. Sertifikat Terlambat
Proses pembuatan apartemen tidak hanya sebatas mengurusi pembangunan fisik, namun juga memerlukan proses perizinan. Setelah apartemen selesai, pemilik harus mengurus sertifikat apartemen.
Pembuatan sertifikat memerlukan waktu yang lumayan lama, sekitar empat sampai lima tahun. Sertifikat sangat penting sebagai tanda bukti legal kepemilikan apartemen. Selain itu, sertifikat juga bisa digunakan sebagai jaminan peminjaman di bank.
Itu tadi beberapa informasi seputar investasi apartemen. Bagaimana caranya tidak sulit bukan? Sebelum memulainya siapkan strategi yang matang agar risiko-risiko yang berpotensi terjadi bisa dihindari. Jika Anda berhasil, bisnis properti bisa menjadi sumber besar kekayaan Anda.