Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki dua musim yaitu kemarau dan juga penghujan. Suhu udara panas adalah hal yang lumrah terjadi, namun saat membangun konstruksi rumah harus diperhatikan dalam pemilihan jenis atap rumah yang mampu menghalau panas.
Meskipun fungsi utama dari atap rumah sudah pasti untuk menghalau panas dan hujan tetapi ada baiknya harus diperhatikan dalam pemilihannya. Apalagi, tidak semua atap rumah mampu menyerap suhu panas dengan baik dan malah menjadikan rumah menjadi tidak nyaman.
Sehingga perlu diperhatikan bahan dasarnya, kelebihan dan kelemahan serta berapa lama atap rumah tersebut dapat digunakan. Tak hanya memperhatikan kualitasnya, jenis atap rumah yang dipilih juga harus memperhatikan mengenai estetikanya. Berikut beberapa jenis atap rumah yang ampuh menghalau panas, serta memiliki nilai estetika yang tinggi.
Atap Rumah Berbahan Tanah Liat
Mengunakan atap rumah yang memiliki bahan dasar tanah liat sampai saat ini masih menjadi primadona. Karena berbahan dasar tanah liat, atap ini diklaim dapat menyerap panas dengan sangat baik. Apalagi dengan penyanga atap yang terbuat dari kayu, sinar matahari yang memancar di siang hari akan tertahan sehingga suhu didalam rumah relatif sejuk.
Namun, atap ini tetap memiliki kelemahan tersendiri yaitu warna atap cepat berubah menjadi kusam, selain itu karena berbahan dasar tanah atap ini mudah terbelah jika terkena benda tumpul serta tidak mampu menahan beban berat.
Atap Rumah Berbahan Keramik
Rumah dengan gaya arsitektur modern banyak mengunakan atap berbahan keramik sebagai konstruksinnya. Karena berbahan dasar tanah liat, atap ini juga memiliki kemampuan menyerap panas dengan baik ditambah dengan kualitas dan desain yang lebih mumpuni.
Atap berbahan keramik diproses mengunakan mesin press berteknologi tinggi, dipanaskan pada suhu 1000 derajat celcius sehingga dapat dipastikan lebih kuat menahan beban. Satu-satunnya kelemahan dari atap ini adalah dikarenakan lebih berat dari atap jenis lainnya, maka harus mengunakan penyanga yang kuat seperti baja atau kayu jati.
Atap Rumah Berbahan Kayu Ulin
Berbeda dengan atap rumah berbahan dasar tanah liat, atap rumah berbahan kayu ulin hanya digunakan pada beberapa daerah tertentu di Indonesia. Hal ini dikarenakan bahan baku atap ini yang terbilang langka dan mahal. Namun, kini pengunaannya dapat dijumpai pada rumah bergaya tradisional dan kontenporer seperti villa dan cottage.
Selain hargannya yang terbilang mahal, atap berbahan kayu ulin memiliki resiko lebih mudah terbakar. Namun,tetap dipilih karena memiliki sirkulasi udara yang baik serta kuat dan tahan lama.
Atap Rumah Berbahan Metal
Kebutuhan akan atap rumah yang berkualitas dan ramah di kantong maka terciptalah atap rumah berbahan metal. Menjadi idola baru, atap dengan bahan dasar logam anti karat ini memiliki bentuk dan warna yang variatif. Memiliki bobot yang lebih ringan dari atap jenis lainnya, atap ini mampu membuat area dalam rumah menjadi sejuk karena memantulkan panas di siang hari.
Atap Rumah UPVC
Merupakan inovasi terbaru dari produsen bahan bangunan, atap rumah UPVC diklaim mampu menolak panas hingga 71%. Terbuat dari bahan unplasticized polyvinyl chloride, material ini juga mampu meredam suara hujan lebih baik daripada atap logam. Selain karena hargannya yang ekonomis, atap UPVC dapat disesuaikan dengan model bangunan sehingga memiliki nilai estetika yang patut untuk dipertimbangkan.