Berita Nasional Terpercaya

Muncul Dua Kluster Padukuhan, Sultan Menegur Pemkab Sleman

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menegur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan warga Sleman setelah munculnya dua kluster padukuhan Covid-19. Ngarso Dalem, sapaan akrabnya, menganggap warga Sleman tidak disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

Sultan mengatakan dengan adanya kluster padukuhan ini, yang rugi nanti masyarakatnya sendiri. “Saya hanya punya harapan, bagaimana Sleman itu semakin ketat. Dalam arti, pengawasan untuk tidak berkerumun,” tuturnya di Kompleks Kepatihan, Selasa (30/3/2021).

“Sering saya amati gini, sering seenaknya sendiri dalam arti alasan cari makan. Tidak ada perkawinan, ada perkawinan. Ming didelikke (hanya disembunyikan-red),” imbuhnya.

Sultan pun memohon kepada masyarakat Sleman, khususnya pemerintah daerahnya untuk memperhatikan warganya. “Jadi, saya mohon Sleman itu, pemerintah daerahnya memperhatikan mobilitas masyarakat untuk tidak seenaknya sendiri. Disiplin harus dijaga, khususnya Sleman,” katanya.

Sebelumya, dua padukuhan di Kabupaten Sleman dinyatakan sebagai kluster Covid-19 setelah puluhan warganya dinyatakan positif. Pertama, terjadi di Padukuhan Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik dan yang kedua, muncul di Padukuhan Plalangan, Pendowoharjo, Sleman.

Kabar terbaru, dari 266 warga Padukuhan Plalangan yang menjalani swab antigen dan rapid tes antibodi secara massal di gedung SD Negeri Nyaen II, Senin (29/3/2021), 4 orang dinyatakan positif dan 45 orang lainnya reaktif.

Sebelumnya, dari tracing, ada 33 orang warga Plalangan yang dinyatakan positif Covid-19, bahkan 1 warga yang dinyatakan positif meninggal dunia. Untuk Padukuhan Blekik, ada 44 orang yang dinyatakan positif. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.