Berita Nasional Terpercaya

Alasan Investasi Saham Indofood saat Pandemi Covid-19

0

Harga saham Indofood malah menguat, baik itu yang berkode ICBP dan INDF pada akhir Maret 2021. Padahal, saat itu indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang melemah 0,77 persen atau 48,42 poin menjadi 6.252,71.

Kenaikan saham Indofood pada 2021 ini berkaitan dengan menguatnya saham perusahaan tersebut pada tahun sebelumnya. Ketika industri sedang dilanda kelesuan karena pandemi Covid-19, anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dengan bendera PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) malah meroket keuntungannya dengan penjualan mie instan Indomie yang kian tinggi.

Tahun lalu, ketika kedua perusahaan, yaitu ICBP dan INDF merilis laporan keuangannya secara bersamaan per Desember 2020, ICBP kelihatan lebih tangguh dibandingkan INDF. 

Baca juga: 3 Cara Membeli Saham Bagi Pemula dengan Mudah

Laporan itu menunjukkan bahwa ICBP membukukan laba sebesar Rp6,58 triliun. Sementara itu, INDF membukukan laba sebesar 6,45 triliun.

Dengan catatan itu, penjualan bersih ICBP secara keseluruhan pada 2020 tercatat senilai Rp 46,64 triliun, lebih besar 10,27 persen year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya yaitu Rp 5,03 triliun.

 

Perbedaan Saham Indofood ICBP dan INDF

Perbedaan Saham Indofood ICBP dan INDF

Perbedaan Saham Indofood ICBP dan INDF (Foto:  Investosadar)

Investor yang bermaksud membeli saham Indofood akan menemukan dua jenis saham yang tersedia, yaitu saham INDF dan saham ICBP.

Saham INDF merupakan kode dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bisnisnya ditopang oleh usaha bidang agrobisnis (CPO/kelapa sawit), pengemasan, perkapalan, dan distribusi. Produknya yang lazim ditemui di pasaran adalah minyak goreng Bimoli, Palmia, margarin Royal Palmia, dan sebagainya.

Sementara itu, saham ICBP adalah kode dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produksinya yang paling terkenal adalah mie instan Indomie yang sudah meroket di pasar internasional. Pendapatan mie instan itu menghasilkan profit lebih dari 60 persen dari total pendapatan perusahaan. 

Kendati saham ICBP baru diperjualbelikan di bursa saham pada 2010, namun pertumbuhannya lebih kuat dari INDF yang sahamnya sudah ditawarkan pertama kali pada publik sejak 1994.

Baca juga: Mari Mengenal Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

 

Saham ICBP Lebih Kuat daripada INDF

Pada akhir Maret 2021 ini, data Bloomberg menuliskan bahwa saham INDF naik 5,12 persen. Volume perdagangannya mencapai 30,64 juta saham dengan nilai Rp204 miliar.

Sementara itu, saham ICBP menguat 4,25 persen dengan volume perdagangan mencapai 30,86 juta dan nilainya adalah Rp 283 miliar.

Kendati peningatan INDF lebih tinggi sedikit dari ICBP pada akhir Maret 2021, namun rekam jejak ICBP lebih kuat pertumbuhannya dari INDF.

Baca juga: 6 Langkah Belajar Investasi dan Trading Saham dari Nol

Selama 11 tahun berturut-turut, sejak pertama kali diperjualbelikan di bursa saham, harga saham ICBP terus naik dan diperkirakan akan terus stabil.

Saham ICBP lebih kuat daripada INDF

Saham ICBP lebih kuat daripada INDF (gambar: Ajaib)

Pada 2020 lalu, misalnya, ketika dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, industri banyak yang bangkrut, namun ICBP malah mencatat keuntungan. 

Di tengah pandemi Covid-19, margin laba ICBP adalah 14,1%, lebih banyak dari 2019 yaitu 11,9%. Salah satu alasannya karena di saat keadaan ekonomi masyarakat sedang buruk, permintaan mie instan cenderung naik.

Karena itulah, konsensus Bloomberg menyatakan bahwa 27 dari 33 analis merekomendasikan investor untuk membeli saham ICBP, sementara itu 25 dari 28 analis merekomendasikan investor membeli saham INDF.

Baca juga: 4 Cara Menghitung Harga Saham Per Lembar Agar Tidak Terkecoh

Sebagai informasi, harga penutupan saham ICBP hari ini, Rabu (28/4/2021) adalah Rp 8.575, sementara itu harga saham INDF adalah Rp 6.675.

Leave A Reply

Your email address will not be published.