Mitra Kerja Strategis dan Wadahi Hobi Mahasiswa, Kunci Bertahan di Tengah Pandemi
SLEMAN, BERNAS.ID – Di masa pandemi Covid-19, banyak perusahaan memilih menghentikan karyawannya dengan alasan efisiensi apalagi merekrut karyawan baru. Kondisi tersebut tentu menjadi masalah tersendiri bagi kampus, khususnya para lulusannya atau fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan.
Tri Nugraha Budi Santosa selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Instiper Yogyakarta, membagikan tipsnya agar bertahan di tengah Pandemi Covid-19. Ia mengatakan 50 orang lulusannya atau 13 persen wisuda sarjana periode Mei 2021 telah mendapatkan pekerjaan kurang dari 1 bulan dari dinyatakan lulus kuliah.
“Pengembangan kurikulum kampus melibatkan mitra kerja strategis kami yaitu perusahaan-perusahaan di bidang perkebunan dan kehutanan yang akan menyerap lulusan-lulusan kami. Apa yang dipelajari mahasiswa di kampus sesuai dan dapat diaplikasikan mahasiswa saat sudah bekerja,” jelasnya di sela-sela kegiatan wisuda 364 mahasiswanya, Sabtu (30/5/2021).
Dampaknya, lanjut Tri, waktu tunggu lulusan mahasiswanya untuk bekerja menjadi sangat singkat karena kampusnya mencetak lulusan yang tidak biasa, yaitu lulusan yang siap bekerja. Ia pun mengatakan kampusnya sudah menerapkan merdeka belajar kampus merdeka seperti yang digelorakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kami telah lama melaksanakan penyesuian kurikulum yang diadaptasi dengan kebutuhan dunia kerja, kegiatan praktek lapangan dan magang di perusahaan, serta pengembangan soft skill untuk mahasiswa,” tuturnya.
Baca Juga : 7 Pekerjaan Sampingan Mahasiswa Untuk Menambah Uang Jajan Bulanan
Rektor Instiper, Harsawardana mengungkapkan, kampusnya juga berkomitmen memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan meningkatkan kompetensi atau keterampilan akademik dengan membentuk Komunitas Hobi.
“Misalnya, IT Academy, Robotic Academy, Drone Academy, English Academy, Smartgreenhouse Academy, Artificial Intelligence Academy, Bakery Academy, dan Coffee Academy,” ujarnya.
Ia pun berharap dengan adanya Komunitas Hobi ini, mahasiswa akan mendapatkan materi atau pelatihan dari mentor atau ahlinya langsung sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan dan memperdalam minat atau hobi di luar kegiatan akademik di kampus. “Ini bentuk program co-kurikuler, kegiatan pendamping kurikulum dalam rangka mendukung kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ucapnya.
MKBM, lanjut Harsawardana, menargetkan lulusan pendidikan tinggi memiliki kemampuan HOTS (High Order Thinking Skill) yang dicirikan lulusan mampu memecahkan masalah masalah di DUDI (dunia usaha dan dunia industri) serta masyarakat.
“Kemampuan memberikan solusi hanya bisa dicapai bila mahasiswa memiliki kemampuan dasar dalam 6C, yaitu Communication, Collaboration Critical Thinking, Creative Thinking, Computational Logic, Compassion,” ungkapnya. (jat)