SLEMAN, BERNAS.ID – Kabupaten Sleman akan menjadikan Rusunawa UII sebagai shelter isolasi untuk meningkatkan ketersediaan sarana perawatan Covid-19. Rusunawa UII biasanya digunakan hanya untuk pesantrenisasi. Sebelumnya, Sleman memiliki fasilitas kesehatan darurat Covid-19 (FKDC) di Rusunawa Gemawang dan Asrama Haji Yogyakarta.
Humas Universitas Islam Indonesia (UII), Ratna Permata membenarkan rusunawa UII akan diaktifkan menjadi shelter isolasi Covid-19 untuk masyarakat umum. Namun, ia belum mengetahui secara detail jumlah tempat tidur dan tanggal pengaktifannya. “Minggu lalu, Dinkes Sleman, Rektor dan tim, baru mengecek lokasi. Untuk kesiapan mengecek lokasi, baru hari Rabu lalu (2/6/2021),” jelasnya, Senin (7/6/2021).
“Untuk kapan persiapan dan berapa bed belum dipastikan,” imbuhnya.
Ratna menjelaskan, pihak UII hanya menyediakan tempat berupa bangunan, tapi untuk pengelolaannya, diserahkan sepenuhnya ke Dinas Kesehatan Sleman. “Bangunan menempati bangunan lama. Satu komplek dengan gedung terpadu. Keluar-masuk belum diatur, sejauh ini masih dari depan Kampus UII,” katanya.
Baca Juga : Begini Perkembangan Kondisi Shelter COVID-19 Jogja
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan, meski ada rencana pengaktifan rusanawa UII, ketersediaan bed bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Sleman secara umum aman. Waktu aktivasi selter rusunawa UII, ia mengatakan kemungkinkan minggu depan. “Masih aman, minggu depan aktivasi shelter UII,” katanya.
Makwan mengungkapkan shelter Rusunawa Gemawang dari kapasitas 74 tempat tidur, terpakai 12 bed. Lalu, Asrama Haji, dari 42 kapasitas terpakai 12 bed. “Penambahan Rusunawa UII sebagai langkah antisipasi dengan penambahan selter,” tuturnya. (jat)