Indonesia Punya 104 Juta Vaksin Covid-19, Perhimpunan Dokter Desak Percepatan Vaksinasi
BERNAS.ID – Perhimpunan dokter mendesak pemerintah segera melakukan percepatan vaksinasi Covid-19, mengingat total sudah ada lebih dari 104 juta dosis vaksin Covid-19 yang diamankan.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Sally Aman Nasution, SpPD menuturkan vaksinasi harus dipercepat sebagai salah satu upaya untuk menekan laju pandemi.
Seperti diketahui, angka penyebaran kasus Covid-19 meningkat akhir-akhir ini. Laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (20/6/2021) menyebutkan ada penambahan 13.737 kasus baru Covid-19 di Tanah Air.
Sementara itu, pemerintah kembali kedatangan 10 juta bulk vaksin Covid-19 atau sekitar 91,5 juta dosis sehingga total lebih dari 104 juta dosis vaksin telah diamankan pemerintah. Vaksin Sinovac yang berasal dari China itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Baca Juga: Setiap Warga Jogja Jadi Subjek Pencegah Covid-19
“Jadi, kalau ditanya vaksinasi, seharusnya lebih dipercepat lagi proses itu sehingga makin banyak yang divaksin, maka kita harapkan kekebalan kelompoknya (herd immunity) lebih cepat terbentuk,” katanya kepada Bernas.id.
Terkait fenomena masyarakat yang masih enggan ikut vaksin, Sally mengatakan hal itu dipicu oleh banyaknya hoaks yang beredar. Padahal vaksin baik untuk siapa saja, kecuali mereka yang terbukti alergi dengan vaksinnya.
“Kalau yang mau naik haji, atau umroh, itu kan semua orang diberikan (vaksin) mau usia berapapun. Untuk vaksin Covid-19 ini, karena ini vaksin yang baru memang kita punya rambu-rambu,” ujarnya.
Terkait rambu-rambu itu, dia menyebutkan pada awalnya vaksin Covid-19 hanya untuk kelompok usia tertentu, hingga akhirnya terbukti aman bagi orang lanjut usia (lansia).
Lansia menjadi prioritas dalam program vaksinasi karena termasuk kelompok rentan. Meski tidak melakukan mobilisasi, namun sebagian lansia tinggal bersama anak cucu yang mobilitasnya cukup tinggi.
Perhimpunan dokter terus melakukan imbauan kepada masyarakat untuk ikut vaksinasi. Sally mengatakan pada dasarnya seluruh jenis vaksin Covid-19 aman.
“Kalau ditanya soal keamanan, sebetulnya semuanya aman. Cuma Astrazeneca ada beberapa catatan, terutama untuk riwayat kekentalan darah dan sebagainya,” ucapnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 “Menggila”, Perhimpunan Dokter Desak PPKM Total Terutama di Jawa
Dia berharap seluruh masyarakat tidak lagi cemas. Vaksin memang tidak dapat mencegah 100% infeksi Covid-19. Maka dari itu, individu yang telah menerima vaksin lengkap, tetap harus menerapkan disiplin 5M.
Gerakan 5M itu adalah mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Sebelumnya, Perhimpunan 5 profesi dokter di Tanah Air telah mendesak pemerintah untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara menyeluruh dan serentak, terutama di Pulau Jawa.
Kedatangan vaksin
Indonesia kedatangan lagi vaksin Covid-19 tahap ke-17 pada Minggu (20/6/2021), yang berjarak kurang dari 10 hari sejak kedatangan 1 juta vaksin Sinopharm pada Jumat (11/6/2021).
Sebanyak 10 juta bulk vaksin Covid-19 atau sekitar 91,5 juta dosis itu diangkut dengan pesawat milik maskapai Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan GA-891.
Dengan begitu, pemerintah telah memiliki total 104.278.000 dosis vaksin, terdiri dari 3 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi, 91,5 juta dosis vaksin Sinovac yang masih berbentuk bulk, 8,28 juta dosis Astrazeneca dalam bentuk jadi, dan 2 juta dosis vaksin Sinopharm dalam bentuk jadi.
“Pesawat Garuda Indonesia tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan muatan sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin CoronaVac dari Sinovac,” demikian pernyataan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Upaya Pemulihan Ekonomi Bisa Terhambat oleh Lonjakan Kasus Covid-19
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kementerian Oscar Primadi mengatakan pemerintah akan berupaya untuk mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin. Upaya itu dilakukan dengan pendekatan bilateral, multilateral, dan eksplorasi pembuatan vaksin Covid-19 dalam negeri.
“Dengan adanya kedatangan ini, kita terus berupaya untuk dapat melakukan distribusi dan melakukan program vaksinasi berjalan dengan baik,” katanya.
“Kita jamin dari sisi lainnya, bahwa vaksin yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini adalah vaksin yang memang sudah teruji dari sisi pemenuhan, dari sisi aspek keamanan, efikasi, maupun mutunya,” lanjutnya.