Berita Nasional Terpercaya

Pengangguran di Indonesia: Tingkat Pengangguran dan Dampaknya

0

Pengangguran adalah sebuah istilah mengenai sebuah keadaan yang dialami seseorang tanpa pekerjaan atau aktivitas, bisa juga dalam artian sedang mencari pekerjaan, bekerja tidak lebih dari dua hari dalam seminggu, atau keadaan seseorang yang tengah berusaha meraih pekerjaan yang layak.

Penyebab dari pengangguran masih menjadi hal yang diperdebatkan. Namun, salah satu argumen berdasarkan konsep ekonomi klasik mengungkapkan bahwa salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi pengangguran adalah dengan memperbaiki mekanisme pasar.

Pada berbagai negara, kasus pengangguran kerap menjadi masalah khusus, demikian pula dengan Indonesia. Pengangguran akan mengakibatkan berkurangnya produktivitas dan pendapatan masyarakat yang menyebabkan permasalahan sosial seperti kemiskinan.

 

Jenis-Jenis pengangguran

Jenis-Jenis pengangguran

Ditinjau dari jam kerja, pengangguran dikategorikan ke dalam 3 jenis, antara lain.

Pengangguran terbuka (open unemployment)

Pengangguran jenis ini dialami oleh seseorang yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan. Pada umumnya, pengangguran terbuka terjadi karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan, atau disebabkan ketidaksesuaian antara keahlian dan pendidikan tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan yang ada.

 

Pengangguran setengah menganggur (under unemployment)

Pengangguran jenis ini dialami oleh tenaga kerja yang tidak bekerja dengan optimal. Biasanya, tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja tidak lebih dari 35 jam dalam satu minggu. Contoh nyata dari pengangguran jenis ini yaitu pekerja paruh waktu atau part time.

 

Pengangguran terselubung (disguised unemployment)

Pengangguran terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak dapat bekerja dengan maksimal oleh karena sebuah alasan tertentu. Pengangguran jenis ini dialami seseorang yang telah bekerja, namun pekerjaan tersebut belum sesuai dengan bakat atau keahliannya.

Baca juga: Pemkot Jogja Akan Gandeng Berbagai Pihak Untuk Pengetasan Kemiskinan

 

Tingkat Pengangguran di Indonesia

Tingkat Pengangguran di Indonesia

Dari data BPS atau Badan Pusat Statistik tahun 2020, Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) mencapai angka 7,07 dari jumlah 138,22 juta angkatan kerja. Dengan kata lain, ada 9,77 juta penduduk dengan status pengangguran terbuka.

Sementara itu, dari klasifikasi tempat tinggal, ada 8,98 persen pengangguran dari jumlah tersebut, dan 4,71 persen penduduk untuk daerah pedesaan.

Sedangkan dari pernyataan Kepala BPS, Suhariyanto, pengangguran di Indonesia telah mencapai angka 2,56 juta penduduk dari 29,12 juta penduduk dengan usia kerja. Dari jumlah tersebut, faktor pandemi Covid-19 menjadi salah satu yang memberikan imbas.

Menurut dia, terdapat 760 ribu penduduk yang tergolong ke dalam bukan angkatan kerja, serta 1,77 penduduk tanpa pekerjaan. Selain itu, terdapat 24,03 juta pekerja yang menerima pengurangan jam kerja.

Ekonom senior dari Institute for Development of Econimics and Finance (Indef), Didik Junaidi Rahbini, juga mengungkapkan fakta lain, bahwa ada 7,8 persen atau 10,4 juta penduduk yang menganggur. Menurut Didik, ada juga jumlah pengangguran terselubung dengan jumlah yang lebih besar dua kali lipat dari persentase tersebut.

Masalah pengangguran ini, menurutnya, merupakan hal paling krusial dalam proses pemulihan ekonomi di tahun 2021.

 

Dampak pengangguran di Indonesia

Dampak pengangguran di Indonesia

Pengangguran tentunya memberikan dampak terhadap perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat, di antaranya.

 

1. Aktivitas Perekonomian Menurun

Kasus pengangguran mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Hal ini disebabkan oleh turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Dengan demikian, para pengusaha dan investor tidak memiliki gairah untuk melakukan pendirian atau perluasan industri baru yang mengakibatkan perekomian menjadi lesu dan turun.

 

2. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita Menurun

Karena pengangguran, maka tidak ada barang dan jasa yang dihasilkan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa PDB atau Produk Domestik Bruto yang dihasilkan akan menurun. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita juga otomatis ikut menurun. Dampak akhirnya, tingkat kesejahteraan masyarakat pun semakin rendah.

 

Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita Menurun

3. Biaya Sosial Meningkat

Pengangguran juga berakibat meningkatnya biaya sosial. Sebab, pengangguran mengharuskan masyarakat untuk menanggung biaya-biaya tak terduga, seperti biaya perawatan pasien yang mengalami depresi karena pengangguran, biaya keamanan, biaya perawatan yang disebabkan tindak kriminalitas oleh penganggur, dan juga biaya pemulihan atau renovasi beberapa bangunan karena aksi demonstrasi dan kerusuhan yang timbul dari kecemburuan sosial para penganggur.

 

4. Menurunnya Tingkat Keterampilan

Pengangguran akan menurunkan daya keterampilan dan kreativitas seseorang. Semakin panjang waktu menganggur, semakin drastis pula tingkat kreativitas seseorang menurun.

 

5. Menurunnya Penerimaan Negara

Karena orang yang menganggur tidak mempunyai pendapatan, maka akan semakin turun pula pajak penghasilan yang diterima oleh negara.

Demikianlah penjelasan mengenai pengangguran, disertai dengan jenis, tingkat, dan dampak yang diakibatkan dari fenomena pengangguran ini. Pada dasarnya, ini merupakan tugas penting bagi kita dalam mengatasi kasus pengangguran.

Baca juga: Pengentasan Kemiskinan Bagi Kaum Perempuan Diperlukan Adanya Perubahan Iklim Responsif Gender

Kita dapat memulainya dari diri pribadi terlebih dahulu, dengan mempelajari hal-hal kreatif yang sangat berlimpah di sekitar kita, misalnya dari info-info yang tersebar di media sosial. Semoga informasi ini memberikan wawasan bagi Anda.

Leave A Reply

Your email address will not be published.