Berita Nasional Terpercaya

Sapa Aruh Sultan, Aktivis JCW: Rakyat Jogja Butuh Bantuan untuk Menyambung Hidup

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan Sapa Aruh dan Maklumat Rakyat “Yogya Satu, Bangkit Bersama” pasca dikeluarkannya pengumuman perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021 mendatang. Sapa Aruh dilaksanakan di Kepatihan Kantor Gubernur DIY, pada hari Rabu (21/7/2021) dan disiarkan secara virtual.

Baharuddin Kamba, Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) menanggapi isi pidato Gubernur DIY tersebut, yang dianggapnya terdiri dari kurang lebih 16 alinea itu cukup  panjang.

“Dalam catatan kami, pidato Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ada tiga kutipan. Pertama, yang diucapkan oleh filsuf Romawi Kuno, Cicero, lebih dari 20 abad yang lalu. Kedua, Guru Besar dari Harvard, Michael Porter, dan Sejarawan Inggris, Arnold Toynbee. Mohon maaf dengan tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih kepada rakyat Jogja yang saat ini sedang berjuang menyambung hidupnya, apakah paham disuguhi dengan teori-teori seperti itu? Rakyat Jogja itu kan perlu bagaimana segera mendapatkan bantuan agar dapat menyambung hidup ditengah kesulitan yang semakin sulit,” ujar Kamba.

Baca Juga : Tok!!! Pemerintah Resmi Perpanjang PPKM Darurat Hingga 26 Juli 2021

Dia juga menanyakan, apakah sudah menerapkan secara maksimal dan optimal teori dari filsuf Romawi Kuno, Cicero tentang keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi? “Jika memang sudah dilakukan kenapa serapan dari APDB DIY masih terbilang masih rendah? Padahal, anggarannya ada dan tercukupi. Kenapa justru membangun pagar di Alun-alun Utara Yogyakarta dengan anggaran sebesar Rp 2,3 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan atau Danais? Sementara ada masyarakat sulit mendapatkan layanan kesehatan hingga ada yang meninggal dunia di parkiran dan ada pula yang meninggal dunia di kursi tunggu antrian layanan pada salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Belum lagi masyarakat DIY yang terdampak ekonomi dari pandemi Covid-19 ini,” tambah Kamba.

Menurutnya, masyarakat DIY akan menunggu dan mengawal realisasi Sapa Aruh dan Maklumat Rakyat Jogja ini. “Lebih cepat lebih baik. Jangan kelamaan. Apalagi menunggu korban meninggal dunia semakin banyak yang berjatuhan baru ada realisasi. Semoga tidak,” pungkasnya. (cdr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.