5 Tips Cara Menjaga Kesehatan Mental saat Isoman

SLEMAN, BERNAS.ID – Tak dipungkiri saat isolasi mandiri (isoman) sering muncul rasa cemas, khawatir, serta ketakutan dan hal itu umum terjadi. Namun, hal jangan dibiarkan begitu saja untuk menjaga kondisi mental.
Psikiater, Ronny Tri Wirasto mengatakan, isoman merupakan sebuah kondisi yang menimbulkan gap baik secara fisik, emosi, ataupun finansial. Gap tersebut berpotensi memunculkan sejumlah persoalan. Lantas bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk meredakan kecemasan ataupun stres ketika menjalani isoman?
Baca Juga : Pelaku Isoman Meningkat, Pemkot Jogja Harus Pastikan Anggaran Jadup Aman
Spesialis Ilmu Kejiwaan ini pun membagikan 5 tips cara menghadapai stres agar mental tetap sehat selama isoman.
Pertama, Ronny menyebut untuk membatasi menonton, membaca, atau mendengar berita maupun cerita baru terkait covid termasuk melalui media sosial. “Pembatasan bisa berupa waktu, jumlah, topik atau sumbernya. Atur waktu dalam pembatasan ini,” jelasnya.
Kedua, melakukan perawatan tubuh secara optimal mulai dari kebersihan hingga aktivitas fisik. Beberapa tambahan aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti melakukan latihan bernafas dalam, peregangan, atau meditasi yang terarah.
“Ketiga, mengatur makanan dengan pola seimbang. Lalu, melakukan olah raga ringam secara teratur. Keempat, hindari konsumsi alkohol dan rokok,” ujarnya.
Kelima, Ronny menyebut untuk tetap terhubung dengan orang lain baik keluarga, kerabat, maupun teman. “Selalu berkomunikasi untuk membagi kondisi dan perasaan saat ini. Komunikasi dapat dilakukan melalui sosial media, daring maupun via telepon,” tuturnya.
Keenam, Ronny menyebut seseorang perlu segera mendapatkan pendampingan profesional, baik konselor, psikolog dan atau psikiater jika tetap mengalami kesulitan meskipun telah melakukan tips-tips tersebut. “Kesulitan yang dimaksud adalah masih saja ada perasaan marah, ketakutan, kesedihan, frustrasi, perubahan nafsu makan, energi berkurang, minat dan keinginan berkurang, kesulitan tidur,” katanya.
“Perlu diwaspadai jika sampai terganggu tidurnya atau muncul beberapa keluhan fisik seperti nyeri kepala, nyeri ulu hati, serta nyeri di sejumlah bagian tubuh atau kulit,” katanya. (jat)